Kendari (ANTARA News) - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Dr Laode Ida mengharapkan masyarakat Sulawesi Tenggara (Sultra) menahan diri dan jangan terprovokasi untuk melakukan aksi saling balas atau menyerang pihak tertentu. "Aksi anarkis yang menyebabkan kerusakan fasilitas negara dan koban luka-luka menjadi pelajaran penting bagi masyarakat Sultra agar tidak terulang di masa mendatang," kata Laode Ida. Gubernur Sultra, Nur Alam menggelar rapat yang diikuti Wakil Ketua DPD RI, Laode Ida, jajaran Muspida, Rektor Unhalu dan Walikota Kendari. "Melalui rapat tersebut dicapai kesepakatan untuk mengambil peran aktif mengamankan lingkungan masing-masing demi ketenteraman daerah ini," kata Laode Ida. Gubernur Sultra, Nur Alam mengimbau masyarakat Sultra agar mencintai ketenteraman dan kedamaian demi terselenggaranya kegiatan pembangunan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat. "Jangan terpancing dengan isu-isu yang mungkin saja sengaja dihembuskan oknum tidak bertanggungjawab. Masyarakat Sultra bersaudara dan harus bersatu," kata Nur Alam. Kerusakan akibat tindakan anarkis, menurut Gubernur Sultra, harus diusut tuntas oleh aparat penegak hukum agar tidak ada asumsi diskriminasi. Semua warga negara berhak menyampaikan aspirasi karena bagian daripada pembangunan demokrasi tetapi jangan sampai anarkis. Puluhan mahasiswa menggelar aksi unjukrasa meminta Kapolda Sultra untuk bertanggungjawab terhadap penyerbuan kampus Unhalu pada Jumat (27/3). Ketua Majelis Perwakilan Mahasiswa (MPM) Unhalu, Laode Abdul Wahid mengatakan, mahasiswa harus bersatu melawan perlakuan anarkis yang dilakukan oknum kepolisian. Kabid Humas Polda Sultra, AKBP Trio Sungkono mengatakan, pihak Kepolisian sedang mengusut pelaku pengrusakan. "Siapapun yang terbukti melanggar hukum akan diproses sesuai ketentuan yang ada," kata Trio Sungkono.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008