Jakarta (ANTARA) - Premi bruto (gross written premium/GWP) PT Asuransi Astra tetap mengalami pertumbuhan sekitar 10 persen pada semester pertama 2019 meski pasar otomotif cenderung menurun, terutama pada kendaraan roda empat,

CEO Asuransi Astra Rudy Chen di sela-sela Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019 di Tangerang, Banten, Jumat (26/7), menyebutkan pada bulan Januari s.d. Juni 2019 GWP Asuransi Astra mencapai Rp2,5 triliun, atau naik dibandingkan periode yang sama 2018 yang mencapai Rp2,3 triliun atau tumbuh sekitar 10 persen.

Baca juga: Laris di GIIAS, MMKSI tetap jual Pajero Sport model sebelumnya

"Pada Semester I (premi asuransi) otomotif tumbuh 7 persen dan non-otomotif (komersial dan kesehatan) tumbuh 3 persen," ujarnya.

Pertumbuhan yang terjadi, lanjut dia, terkait dengan stabilitas ekonomi di dalam negeri yang juga tetap tumbuh sekitar 5 persen.

Chief Marketing Officer Retail Business Asuransi Astra Gunawan Salim menambahkan bahwa pertumbuhan premi asuransi, terutama terjadi pada kendaraan roda dua (sepeda motor) yang mencapai 7 persen, sementara untuk kendaraan roda empat (mobil) diakuinya turun 3 persen.

"Namun, karena volume (asuransi) roda dua besar, (asuransi) sektor otomotif tetap tumbuh," katanya.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) pada semester pertama 2019 penjualan mobil turun sekitar 13 persen menjadi 481.577 unit dibandingkan periode yang sama 2018 yang mencapai 553.773 unit.

Baca juga: Toyota, Honda dan Suzuki naik kendati penjualan mobil domestik turun

Gunawan optimistis akan ada pertumbuham pada semester kedua tahun ini. Setidaknya, pada ajang GIIAS 2019, penjualan Asuransi Astra cenderung meningkat.

"GIIAS tahun lalu ada 149 unit (asuransi). Sampai saat ini (26/7), sudah ada 128 unit dan diperkirakan sampai penutupan (28/7) bisa 200 unit dari pelanggan baru," kata Gunawan.

Untuk mendongkrak kinerja perusahaan, Asuransi Astra makin menggencarkan penjualan secara multichannel yang menyinergikan pemasaran secara daring (online) dan luar jaringan (offline), atau biasanya disebut omni channel.

"Sampai saat sebagian besar konsumen masih menggunakan transaksi offline. Konsumen yang baru pertama kali menggunakan asuransi Garda Oto biasanya datang langsung ke Garda Centre atau kantor cabanng untuk meyakinkan dirinya bahwa asuransi yang dipilihnya sudah tepat," kata Rudy Chen.

Baca juga: Sekitar 20 mobil model baru siap meluncur di GIIAS 2019

Oleh karena itu, Asuransi Astra tetap mempertahankan beradaan 24 cabang dan 26 garda center sebagai sarana pemasaran, di samping terus menggencarkan pemasaran secara digital atau daring, terutama untuk membidik kalangan anak muda dan masyarakat kelas menengah yang sudah menguasai teknologi digital.

Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2019