Tangerang, Banten (ANTARA) - Lupakan sejenak tentang kendaraan listrik dan hal-hal berkaitan mobilitas terelektrifikasi, di mana payung hukumnya masih diselesaikan oleh pemerintah yang ditargetkan rampung tahun ini.

Beralih ke teknologi kendaraan, fitur perintah suara atau voice command kini tidak hanya bisa dinikmati konsumen berdompet tebal semata, melainkan semua kalangan yang melek terhadap perkembangan teknologi, termasuk kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

Melalui fitur itu, pengguna kendaraan bisa berinteraksi dengan mobilnya sendiri, memberikan perintah untuk melakukan sesuatu pada mobil, dan yang paling istimewa adalah memahami arahan berbahasa Indonesia.

Wuling Indonesian Command (WIND) pada kendaraan Almaz adalah fitur yang dikembangkan khusus untuk konsumen nusantara, sehingga bisa mencerna perintah-perintah berbahasa Indonesia, mulai dari membuka jendela, menghidupkan AC, sunroof, bahkan untuk menelpon seseorang pada buku kontak ponsel yang terhubung dengan mobil.

Baca juga: Konsumen Almaz lama bisa dapatkan teknologi WIND gratis

"Halo Wuling, telepon istri," kata Product Planning Wuling Motors, Danang Wiratmoko, mencontohkan cara kerja WIND kepada pewarta di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019, Tangerang, Senin (22/7).

Danang menjelaskan, sistem kecerdasan buatan pada Wuling akan hidup ketika mikrofon mendeteksi suara "Halo Wuling", kemudian sistem akan mencerna perintah pada kata atau kalimat selanjutnya yang diucapkan pengemudi maupun penumpang Almaz.

"Ada kata kunci yang harus diucap sebelum memerintah yaitu 'Halo Wuling', sistem akan mengenali sebagai wake up words. Setelah ucapkan Halo Wuling kemudian akan direspons mobil dengan 'Halo', lalu sistem akan mengenali perintah," kata Danang menjelaskan.
 
Almaz berfitur WIND (ANTARA News/Alviansyah P)


Paham logat

Danang menjelaskan bahwa teknologi WIND dikembangkan oleh principal mereka di China dengan menitikberatkan pada pola kebiasaan masyarakat Indonesia saat berkendara.

Hal-hal lain yang dilakukan selama menyetir mobil pun menjadi perhatian, misalnya menghidupkan audio, membuka aplikasi, mengatur AC, membuka jendela, dan lain sebagainya. Tujuannya bukan semata pamer kecanggihan dan kenyamanan, melainkan meminimalisir aktivitas tangan saat mengemudi sehingga meningkatkan keselamatan.

Berdasarkan pengembangan itu, menurut Danang, fitur WIND juga bisa mengenali logat orang-orang Indonesia dengan karakter yang beragam.

"Kosa kata sekarang sudah cukup banyak. Contohnya 'operasikan AC' punya banyak perintah, hidupkan AC, nyalakan AC, aktifkan AC. Untuk radio misalnya saya mau dengar radio, tolong putar 100FM, dan lain-lain," katanya.

"Bisa juga mengenali logat karena sistem dapat mendeteksi kemiripan kata. Buka jendela atau buka jendelo (dalam logat Jawa), bisa dicerna oleh WIND," kata dia.

Baca juga: Almaz 7-seater berbahasa Indonesia dibanderol Rp263 juta
 
Almaz versi modifikasi (ANTARA News/Alviansyah P)


Booming

Wuling membawa teknologi perintah suara yang memang menjadi daya tarik global, terutama saat dipamerkan perusahaan Amerika dan China pada CES 2019 di Las Vegas, menurut warta China Daily.

Voice Command bertindak layaknya asisten pribadi untuk melalukan berbagai hal saat pemiliknya sibuk mengemudi, baik menelpon rekan bisnis, keluarga atau mengaktifkan fitur lain.

Menurut Asosiasi Teknologi Konsumen (Consumer Technology Association) penjualan perangkat perintah suara telah melonjak, berjumlah lebih dari 80 juta unit pada 2015 hingga 2018.

Perusahaan riset pasar eMarketer, menyebut 60,5 juta orang di AS pada 2017 menggunakan asisten virtual dengan perintah suara, tumbuh menjadi 62,4 juta pada 2018 dan diperkirakan meningkat menjadi 66,6 juta pada 2019.

Perkembangan ini juga membuat perusahaan perangkat perintah suara mengembangkan piranti yang bisa menerima banyak perintah dari berbagai bahasa. Perusahaan teknologi di China bahkan memiliki perangkat voice command yang tidak hanya mencerna bahasa mandarin, melainkan 51 bahasa di dunia.

Brand Manager Wuling Indoensia, Dian Asmahani, mengatakan teknologi ini bisa menjadi "jendela" bagi konsumen Indonesia untuk melihat perkembangan teknologi pada mobil.

"Teknologi itu sudah bisa dirasakan, dan konsumen punya banyak pilihan. Kami punya yang terlengkap untuk Bahasa Indonesia," kata Dian kepada pewarta.

"Kalau di China, sebenarnya teknologi ini sudah ada setahun belakangan. Kalau lihat perkembangan industri China, ya memang cepat. Ada ratusan brand yang bermain dan begitu kompetitif," kata dia.

Dian memastikan masih banyak bentuk teknologi lain yang bisa dikembangkan, khususnya untuk pasar Indonesia. "Pengembangan produk kami belajar ke sana dan jika cocok kami implementasikan ke Indonesia," katanya.

 
Almaz WIND (ANTARA News/Alviansyah P)


Untuk semua Almaz

Tidak hanya Almaz terbaru yang dilengkapi WIND, pemilik Almaz sebelumnya juga bakal diberikan pembaruan fitur ini secara cuma-cuma.

"Nanti di bengkel resmi pada pertengahan Agustus ini. Kami menyebut Almaz sebagai smart technology SUV, makanya kami ingin semua konsumen Almaz mendapatkan teknologi ini," kata Dian Ashmahani.

After Sales Director Wuling Motors, Taufik Arief, memastikan bahwa pembaruan sistem itu akan diberikan cuma-cuma untuk pemilik Almaz, dengan waktu instalasi yang tidak memakan waktu lama.

"Almaz yang sebelumnya juga diharapkan memiliki keunggulan yang sama dengan yang sekarang. Kami adakan program khusus nanti, di bengkel gratis untuk konsumen," kata Taufik.

Almaz berfitur WIND dijual mulai Rp263,8 juta hingga Rp338,8 juta untuk varian tertinggi yakni Exclusive 7-seater.


Baca juga: Perbedaan empat varian Almaz

Baca juga: Wuling Indonesia akan pasok Almaz untuk Chevrolet di Thailand


 
Pewarta:
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019