Capetown (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan bangga dan terharu atas peran Sheikh Yusuf dalam pengembangan Islam di Afrika Selatan yang disampaikannya saat mengunjungi makam Sheikh Yusuf di Kampung Macassar, Capetown Afrika Selatan, Minggu siang waktu setempat. "Saya sangat terharu karena saya bayangkan putra terbaik Indonesia yang menjadi panutan dan mengajarkan Islam yang teduh dan penuh kebajikan," kata Presiden di Hotel Mount Nelson di Capetown. Presiden menambahkan, ia dengan penghormatan tertinggi mendoakan agar Syeikh Yusuf diterima di sisi Allah SWT. Saat berziarah, Presiden Yudhoyono didampingi oleh Ibu Ani Yudhoyono, putranya Eddie Baskoro dan Imam Masjid Nurul Latief yang ada disekitar makam. Saat Presiden memanjatkan doa didekat pusara Syeikh Yusuf, didampingi oleh Juru Bicara Kepresidenan Andi Malarangeng, Dirjen Bimas Islam Nazaruddin Umar, Ketua Dewan Pers Ichlasul Amal dan anggota Dewan Pengawas Perum LKBN ANTARA Asro Kamal Rokan. Usai berziarah, Presiden kemudian terbang ke Johannesburg untuk bertemu dengan Presiden Afrika Selatan Thabo Mbeki. Sebelumnya,Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Ani Yudhoyono, Sabtu sore, sekitar pukul 18.50 waktu Cape Town, Afrika Selatan, atau pukul 23.50 WIB mendarat di Bandara Internasional Cape Town untuk melakukan kunjungan ke Makam Sheikh Yusuf. Rombongan Kepala Negara yang menggunakan pesawat kepresidenan Airbus 330-341 milik Garuda Indonesia dijemput oleh Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Afrika Selatan Soegeng Rahardjo dan disambut oleh Menteri Dlamini Zuma dan Konjen RI di Cape Town Andrajati. Seusai beristirahat di ruang VIP bandara Cape Town, rombongan Presiden Yudhoyono kemudian menuju Hotel Mount Nelson, tempat Kepala Negara beserta rombongan menginap selama di Cape Town. Berdasarkan jadwal acara, pada Minggu (16/3) Presiden akan melakukan pertemuan dengan Gubernur Western Cape Ebrahim Rasool selama sekitar 30 menit sekitar pukul 09.00 waktu setempat atau 14:00 WIB. Kepala Negara kemudian melakukan kunjungan ke makam Sheik Yusuf dan Masjid Nurul Latief di Cape Town sekitar pukul 09.45 waktu setempat. Acara itu kemudian dilanjutkan dengan temu muka dengan komunitas keturunan Indonesia di Masjid Nurul Latief. Syeikh Yusuf adalah salah seorang pejuang muslim legendaris asal Makassar. Di Cape Town, Sheikh Yusuf membangun sebuah kota yang dikenal sebagai Kampoeng Makassar yang terletak di Distrik Stellenbosch, kawasan perkebunan anggur, sekitar 40 kilometer dari jantung kota Cape Town. Dalam usia 73 tahun, Syeikh Yusuf menghembuskan napas terakhir. Walau ia hanya empat tahun di Cape Town, pengaruh ajarannya cukup kuat dan dilanjutkan oleh para pengikutnya. Hingga kini, turunan Syeikh Yusuf masih banyak dijumpai di Cape Town. Puncak ziarah ke makamnya dilakukan pada Hari Paskah pada bulan April, yakni saat liburan umat Kristiani. Kegiatan itu dilakukan karena sejak zaman dulu para pekerja di perkebunan Belanda hanya libur pada pada Hari Paskah. Pada saat itulah mereka berkumpul dan Syeikh Yusuf menyampaikan pesan-pesan Islam. Selain Presiden Yudhoyono, Presiden Megawati dan sejumlah pejabat di Indonesia juga pernah melakukan kunjungan ke makam Sheikh Yusuf. Lalu, pada pukul 16.00 waktu setempat atau sekitar pukul 21,00 WIB, rombongan Kepala Negara meninggalkan Bandara Udara iIternasional Cape Toen menuju Johannesburg. Perjalanan ke Johannesburg sekitar dua jam. Presiden Yudhoyono dijadwalkan tiba di bandara internasional OR Tambo sekitar pukul 18.00 waktu setempat. Sejumlah menteri mengikuti kegiatan Kepala Negara antara lain Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda, Menteri Agama Maftuh Basyuni, dan Menteri Sekretaris Negara Hatta Rajasa. Turut mengikuti Presiden dalam kunjungan itu, Wakil Ketua DPD Irman Gusman dan anggota DPR Arief Mudatsir Mandan dan Mutamminul Ula.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008