Bandarlampung (ANTARA News)- Lembaga kajian kebijakan publik, The Indonesian Institute (TII), menyebutkan adanya dua hal yang perlu diantisipasi lebih serius lagi oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di tahun 2008, yakni dualisme atasan menteri dan realisasi penggunaan APBN/APBD. "Pemerintahan dengan kabinet multipartai tentunya membuat sebagian menteri memiliki dua atasan, yakni presiden dan pimpinan parpol itu sendiri," kata Direktur Eksekutif TII, Jeffrie Geovanie, di Jakarta, Senin, saat diminta pendapatnya atas pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tentang memanasnya suhu politik pada 2008. Sehubungan itu, menurutnya, ada dua hal yang perlu diantisipasi lebih serius di tahun 2008. Pertama, para menteri dalam kabinet multipartai bisa mengalami dilema politik yang akhirnya berdampak buruk atas kinerja kabinet jika pimpinan partai politik menteri itu tidak sejalan dengan presiden. Kedua, meningkatnya suhu politik bisa berdampak terhadap realisasi APBN/APBD tahun 2008 di mana para menteri dan kepala daerah mengalokasikan dan menggunakan anggaran berdasarkan kepentingan politik yang diwakilinya. Hal itu, katanya, tentu bisa membahayakan program pembangunan sehingga harus diantisipasi serius. "Kemungkinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sedang merespon dengan melihat kedua situasi itu," katanya. Sebelumnya, Presiden Yudhoyono meminta semua pejabat negara dan pemimpin daerah tetap mengutamakan tugas di pemerintahan dalam membantu rakyat meski tahun 2008 telah memasuki "tahun politik" yaitu Pilkada, Pilpres dan pemilihan anggota legislatif . "Meski tahun ini tahun politik, jangan lalaikan tugas pemerintahan, tugas membantu rakyat dan tugas untuk semua," kata Presiden saat meninjau pelaksanaan PNPM Mandiri di Lapangan Kertamaya Bogor Selatan, Rabu (5/3). Presiden bahkan mengatakan situasi politik semakin panas di tahun 2008, namun masyarakat tidak perlu khawatir sepanjang para elit politik dapat menahan diri. "Politik bisa panas. tetapi jangan merusak keamanan, stabilitas, ketentraman dan kehidupan masyarakat," kata Presiden. Terhadap para politisi yang menjadi pejabat negara dan pemimpin daerah, Presiden Yudhoyono berpesan agar mereka tetap mengutamakan tugas-tugasnya karena mereka dipilih oleh rakyat. Kepada para menteri, Presiden Yudhoyono menekankan hal yang sama karena mereka diangkat dan disumpah untuk bekerja sepenuhnya dalam tugas pemerintahan. (*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008