Jakarta (ANTARA News) - Kantor Kedutaan Besar Iran di Jalan HOS Cokroaminoto, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis pagi sekitar pukul 09.00 WIB akan didatangi oleh dua kelompok massa pengunjukrasa yang memperjuangkan aspirasi berbeda. Kelompok pertama yakni dari Partai Revolusi Indonesia yang berunjukrasa mendukung Resolusi DK PBB Nomor 1803 tentang pengembangan uranium Iran. Informasi dari Traffic Management Center Polda Metro (TMC) menyebutkan, unjukrasa rencananya diikuti sekitar 100 orang anggota yang dipimpin Feco Surpriyadi. Sementara kelompok kedua dari Kesatuan Pelaut Indonesia, pimpinan Mathius Tamning, mendesak pembebasan Mansour Osanto yang merupakan ketua umum serikat pekerja bus di Teheran. Menurut TMC, pada yang hampir bersamaan unjuk rasa juga digelar DPP Serikat Pekerja PT Angkasa Pura I di kantor Depnakertrans dan Kantor BUMN, yang meminta peningkatan kesejahteraan karyawan. Selain itu, Wahana Lingkungan Hidup mendatangi Departemen Kelautan dan Perikanan dentan tuntutan meminta perlindungan terhadap nelayan Indonesia. Masih terkait dengan lingkungan, sekitar 150 anggota Front Mahasiswa dan Pemuda Peduli Lingkungan, meminta pemerintah mencabut izin PT Riau Andalan Pulp and Paper serta mengusut tuntas kasus "illegal logging" di Propinsi Riau. Demonstrasi dilakukan di tiga tempat yaitu, Dephut, Mabes Polri, dan Bundaran Hotel Indonesia. Istana Merdeka juga tidak luput dari sasaran unjuk rasa, yaitu dari warga eks Asrama Satrudal TNI AU, Tangerang. Di bawah pimpinan Ahmad Fauzi, aksi demonstrasi yang digelar pukul 10.00 WIB itu, diikuti sekitar 200 orang meminta pemerintah menghentikan pengosongan secara paksa asrama Satrudal selama proses sidang pengadilan belum selesai. Sedangkan, di Gedung Mahkamah Agung, Jalan Medan Merdeka Barat didatangi pendukung pasangan Amir Syam-Mansyur Ramli, menuntut agar MA tidak mengambil keputusan yang merugikan Pilkada Sulawesi Selatan.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008