Makassar (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengirim satu tim pemantau pembangunan perluasan Bandara Internasional Hasanuddin Makassar, Sulsel, menjelang proyek itu diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada April mendatang. Tim pemantau yang dipimpin oleh staf khusus Wapres H Muhammad Abduh dan beranggotakan Ahmad Sanusi serta Sunaryo Sumaji dari Kantor Wapres, kemudian Helson Siagian dari Dephub, dan Bambang Yudho dari Badan Pemeriksa Keuangan itu tiba di Makassar Rabu pagi. Setelah turun dari pesawat, tim langsung melihat dari dekat realisasi fisik pengerjaan proyek yang terdiri atas empat pekerjaan utama yakni terminal penumpang seluas 51.000 meter persegi, taxi way 1.800 meter, apron (lapangan parkir pesawat) berkapasitas 16 pesawat, dan landasan pacu 3.100 meter. Namun, Muhammad Abduh menolak memberikan keterangan kepada wartawan terkait kunjungan tersebut usai rapat koordinasi dengan jajaran PT Angkasa Pura I Bandara Hasanuddin Max Saliwir, Pemimpin Proyek M. Muhammad Yusuf serta sejumlah kontraktor pelaksana proyek bandara bernilai Rp600 miliar tersebut. "Maaf, saya tidak bersedia memberikan keterangan, tanya saja Pimpronya," ujar Abduh sambil menunjuk Muhammad Jusuf sambil bergegas turun dari ruang rapat di lantai II Gedung PAP I Bandara Hasanuddin. Jusuf mengatakan bahwa rencana peresmian Bandara Hasanuddin ini akan molor kembali dari rencana bulan April 2008 setelah beberapa kali tertunda karena sejumlah kontraktor tidak menyelesaikan pekerjaannya sesuai jadwal yang ditetapkan. "Saat ini realisasi fisik semua pekerjaan -- di luar pembangunan landas pacu tahap I -- sudah mencapai 97 persen dan baru bisa tuntas bulan Juli 2008," kata Syamsul Alam, Asisten Pimpiro Bidang Teknik. Menurut Syamsul, pada bulan Juli itu, terminal penumpang, apron dan taxy way serta sarana dan fasilitas pendukungnya sudah bisa operasional dan peresmian baru bisa dilaksanakan pada Agustus 2008. Proyek perluasan Bandara Hasanuddin Makassar yang dimulai 2005 diperkirakan akan menghabiskan dana sekitar Rp1,3 triliun, Rp600 milair diantaranya bersumber dari PT Angkasa Pura I dengan sasaran membangun terminal penumpang, taxi way dan apron serta seluruh fasilitasnya, sementara pembangunan landasan pacu baru sepanjang 3.100 meter didanai APBN senilai Rp700 miliar. Pekerjaan tahap I pembangunan landas pacu sudah selesai dan sudah bisa digunakan sementara sebagai taxy way dari landas pacu yang lama menuju terminal penumpang yang baru.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008