Jakarta (ANTARA News) - Dua anggota Komisi I DPR RI, masing-masing Theo L Sambuaga dan Dedy Djamaluddin Malik, mendesak Pemerintah Indonesia memberikan perhatian khusus kepada pengembangan Perum LKBN ANTARA. "Hari Rabu ini kami di Komisi I DPR RI mengadakan pertemuan dengan pimpinan Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA, yang diharapkan akan menghasilkan butir-butir kesimpulan untuk pengembangan kantor berita aset negara ini," kata Ketua Komisi I DPR RI, Theo L Sambuaga kepada ANTARA, di Jakarta, Rabu. Senada dengan itu, anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Amanat Nasional, Dedy Djamaluddin Malik, meminta Direksi Perum LKBN ANTARA yang baru, agar lebih agresif memperjuangkan peningkatan berbagai sumberdayanya. "Baik itu sumberdaya manusianya, maupun teknologi. Karena, untuk berkompetisi di era informatika sekarang, dua hal ini harus dibenahi dan ditingkatkan. Makanya, kami sepakat mendorong Pemerintah Indonesia meningkatkan perhatian dalam berbagai bentuk, termasuk anggaran," katanya. Pendapat dua anggota legislatif tersebut mendapat dukungan pula dari Andreas H Pareira (Fraksi PDI Perjuangan), Jeffrey Massie (Fraksi Partai Damai Sejahtera) dan Yusron Ihza Mahendra (Wakil Ketua Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Bulan Bintang). Mereka semuanya siap untuk memberikan masukan dalam pertemuan dengan jajaran Direksi LKBN ANTARA, Rabu pagi ini, dan bersedia pula bersama-sama mendorong Pemerintah dalam membangun media informasi serta komunikasi yang masih diakui sebagai `flag carrier`-nya Indonesia ini. "Itu wajib Pemerintah bikin. ANTARA harus terus diperkuat. Ini pembawa `flag carrier` negara," kata Theo Sambuaga lagi.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008