Berdasarkan perjanjian tersebut, Ford akan menggunakan arsitektur kendaraan listrik Volkswagen dan Modular Electric Toolkit (MEB) untuk merancang dan membangun setidaknya satu kendaraan listrik dengan volume tinggi untuk pelanggan Eropa mulai 2023, kata Ford dalam siaran persnya.
Ford mengharapkan untuk mengirimkan lebih dari 600.000 kendaraan di Eropa, menggunakan arsitektur MEB Volkswagen selama enam tahun.
Sementara itu, Volkswagen akan bergabung dengan Ford dalam berinvestasi di Argo AI (Artificial Intelligence/Kecerdasan Buatan), sebuah perusahaan platform kendaraan otonom yang berbasis di Pittsburgh.
Aliansi semacam itu memungkinkan kedua pembuat mobil untuk secara mandiri mengintegrasikan sistem swakemudi (self-driving) Argo AI ke dalam kendaraan mereka sendiri.
Kedua raksasa pembuat mobil ini percaya bahwa dengan memperluas kolaborasi, mereka dapat meningkatkan daya saing dan efisiensi biaya.
"Sementara Ford dan Volkswagen tetap independen dan sangat kompetitif di pasar, bekerja sama dan bekerja dengan Argo AI pada teknologi penting ini memungkinkan kami untuk memberikan kemampuan, skala, dan jangkauan geografis yang tiada banding," kata Presiden dan CEO Ford, Jim Hackett.
"Membuka kunci sinergi di berbagai bidang memungkinkan kami menunjukkan kekuatan aliansi global kami di era kendaraan pintar ini untuk dunia yang cerdas," tambahnya.
Herbert Diess, CEO Volkswagen, mengatakan bahwa mereka berharap lebih banyak pelanggan dan lingkungan akan mendapat manfaat dari arsitektur EV terkemuka di industri Volkswagen.
"Aliansi global kami mulai menunjukkan janji yang bahkan lebih besar, dan kami terus melihat bidang-bidang lain di mana kami mungkin berkolaborasi," kata Diess.
Baca juga: Ford dan VW jalin kemitraan baru bernilai miliaran dolar
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019