Jakarta (ANTARA News) - Indonesia masuk dalam urutan 10 besar dalam penjualan mobil Toyota di dunia pada 2007 yang mencapai di atas sembilan juta unit dan menjadikan Indonesia sebagai negara yang memiliki potensi besar sebagai pasar maupun basis industri otomotif Jepang tersebut. "Indonesia masuk dalam 10 negara dengan penjualan (mobil Toyota) terbaik tahun 2007," ujar Eksekutif Wapresdir PT Toyota Astra Motor (TAM), Shinji Fujii, di sela peluncuran All New Corolla Altis, di Jakarta, Kamis. Pada tahun lalu total penjualan Toyota di Indonesia mencapai 150.667 unit, sehingga memimpin pasar mobil di Indonesia dengan penguasaan pasar mencapai 34,7 persen dari total penjualan mobil nasional sebesar 434.449 unit. Fujii mengatakan Indonesia akan memainkan peranan yang besar baik dalam pasar maupun pengembangan industri otomotif Toyota di kawasan Asia Tenggara, di samping Thailand. Apalagi, lanjut dia, tren pasar otomotif mulai beralih ke kawasan Asia, menyusul perlambatan ekonomi yang terjadi di Amerika Serikat yang selama ini menjadi negara pertama dengan penjualan Toyota terbesar. "Pertumbuhan permintaan otomotif di Asia akan lebih besar dibandingkan AS dan Uni Eropa, bahkan Jepang. Kami berharap Indonesia dan Thailand bisa memainkan peranan dalam pertumbuhan pasar di Asia," katanya. Fujii mengatakan Toyota memiliki komitmen untuk mengembangkan basis industri dan pasarnya di Indonesia. Namun sejauh ini, pihaknya masih menilai kurangnya dukungan infrastruktur, serta sistem dan kebijakan yang mendukung pengembangan industri tersebut. "Kami menunggu perbaikan infrastruktur sedemikian rupa untuk mengembangkan industri dan pasar di sini," ujarnya. Ditambahkan Direktur Pemasaran TAM Joko Trisanyoto, masalah minimnya infrastruktur menjadi salah satu kendala terbesar pihaknya mengembangkan pasar otomotif di Indonesia. Ia mengatakan saat ini pelabuhan khusus mobil (car port) di Tanjung Priok misalnya masih terlalu kecil untuk menampung perkembangan industri otomotif di dalam negeri yang tidak hanya berorientasi pasar domestik, tapi juga ekspansif melakukan ekspor. "Selain itu fasilitas pelabuhan-pelabuhan di daerah masih sangat minim untuk pengiriman mobil antar pulau. Bila fasilitas pelabuhan masih seperti sekarang akan sulit bagi industri otomotif berkembang secara signifikan mengambil peluang pasar yang besar di dalam negeri maupun ekspor," katanya. Beruntungnya, lanjut Presdir TAM Johnny Darmawan, saat ini sekitar 70 persen penjualan mobil di dalam negeri masih berada di Pulau Jawa, sehingga gangguan infrastruktur akibat banjir, tidak terlalu mempengaruhi penjualan otomotif pada Pebruari ini. (*)

Copyright © ANTARA 2008