Tidak semua pemasok yakin mobilitas listrik akan datang dalam skala besar. Anda perlu menghabiskan lebih banyak waktu meyakinkan mereka untuk berinvestasi di industri otomotif.
Leipzig, Jerman (ANTARA) - Produsen mobil Volkswagen, Jerman, akan mendirikan perusahaan patungan dan membantu membiayai produksi baterai untuk membujuk pemasok sel yang skeptis agar mendukung upaya-upaya agresifnya memproduksi secara massal kendaraan listrik, kata anggota dewan Stefan Sommer kepada Reuters, Senin (8/7/2019).

VW mengatakan akan membeli sel baterai senilai 50 miliar euro (56,57 miliar dolar AS) dan telah mengidentifikasi Northvolt dari Swedia, SKI, LG Chem dan Samsung SDI dari Korea Selatan serta CATL China sebagai mitra strategis.

"Tidak semua pemasok yakin mobilitas listrik akan datang dalam skala besar. Anda perlu menghabiskan lebih banyak waktu meyakinkan mereka untuk berinvestasi di industri otomotif," kata Sommer kepada Reuters.

Volkswagen mengatakan bahwa pada 2025, dibutuhkan kapasitas produksi baterai senilai 150 gigawatt jam di Eropa dan 150 lainnya di Asia. Pada 2030 angka ini akan berlipat ganda.

"Para produsen ini perlu memprioritaskan antara membuat telepon pintar baru atau membangun pabrik baterai baru. Jadi, bahkan produsen sel baterai bertanya: apakah volume produksi akan naik dengan cepat ?," katanya.

Pembuat mobil Jerman ini sedang memperlengkapi kembali 16 pabrik untuk membangun kendaraan listrik dan berencana untuk mulai memproduksi 33 mobil listrik yang berbeda di bawah merek Skoda, Audi, VW dan Seat pada pertengahan 2023.

Pelanggan-pelanggan lambat mengadopsi kendaraan listrik dalam jumlah besar karena jangkauan operasi yang terbatas dan waktu pengisian baterai yang lama, dan karena kurangnya infrastruktur pengisian daya. Ini telah menakuti pemasok-pemasok potensial.

"Ketika hal itu datang ke komponen normal, para pemasok memiliki kesempatan untuk menjual kepada pembuat mobil lain, jika VW membeli lebih sedikit. Tetapi dengan elektromobilitas kita semua tahu: jika tidak bekerja untuk VW, maka itu tidak akan bekerja untuk orang lain," dia kata.

Inilah sebabnya mengapa VW memberikan pembiayaan kepada para pemasok untuk perkakas dan berbagi risiko memasang kapasitas produksi baru dengan menjadikan pabrik-pabrik baru sebagai perusahaan patungan.

"Kecenderungannya adalah melakukan usaha patungan. Pemasok masih bertanya pada diri sendiri, apakah pasar ini akan lepas landas atau tidak? Sementara mereka sadar itu adalah peluang," katanya.

Baca juga: Aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi investasi di Mobility House

Perusahaan patungan memiliki keuntungan memberi VW wawasan awal tentang kemajuan produksi saat pabrik baru didirikan.

"Kami telah membangun keahlian kami sendiri, yang kami bagikan dengan pemasok, yang membantu ketika kami membangun pabrik baru. Ini memberi kami indikasi awal jika ada masalah," kata Sommer.

"Kami belum dapat membuat mobil sebanyak yang kami inginkan. Pemasok kami tidak memberikan angka yang kami butuhkan."

Dari 2021 Volkswagen akan menggunakan sel baterai listrik menggunakan komposisi nikel, mangan dan kobalt dalam rasio 8: 1: 1, kata Sommer, menambahkan bahwa satu pemasok masih menggunakan rasio 6: 2: 2.

Untuk pasar China, Volkswagen melihat potensi untuk menggunakan baterai berbasis lithium Iron, yang dikenal sebagai LFP. Ini memiliki kepadatan energi yang lebih rendah daripada sel NMC, tetapi pengemudi China cenderung tinggal di kota-kota besar dan tidak melakukan perjalanan jarak jauh dengan mobil.

"Perlunya jangkauan operasi yang panjang kurang penting di China," kata Sommer.

Sel baterai listrik solid state akan menggantikan sel NMC dan menjadi produksi massal yang siap pada paruh kedua tahun 2020-an, kata Sommer.

"Sel baterai solid state dapat dibuat di pabrik baterai yang ada. Ini akan menjadi produsen yang sama dan pabrik yang sama di mana baterai solid state dibuat," kata Sommer menambahkan bahwa sekitar 60 persen dari alat dapat digunakan kembali untuk sel generasi berikutnya.

Baca juga: VW siapkan 14 model baru sambut tren mobil listrik di China

Volkswagen bahkan dapat membangun pabrik sel baterai sendiri di China, kata Sommer, tetapi menambahkan bahwa untuk saat ini pembuat mobil mengandalkan mitra patungan China, FAW, SAIC dan JAC untuk menemukan pemasok baterai yang cocok.

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019