Mamuju (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat bersama Kantor Kementerian Agama setempat menggelar Sekolah Pengantin.

Sekolah Pengantin diikuti 80 peserta yang terdiri dari para calon pengantin dan pasangan pengantin baru berlangsung selama tiga hari,  8-11 Juli 2019.

"Kegiatan ini merupakan kegiatan strategis yang diinisiasi oleh Pemkab POlewali Mandar dalam rangka menguatkan esensi nikah dan membangun rumah tangga yang bahagia dan sejahtera termasuk dalam meningkatkan taraf hidup, kesejahteraan dan pola hidup sehat dalam membina keluarga pascamenikah," kata Kepala Kanntor Kemenag Polewali Mandar Muliadi Rasyid, Senin.

Kegiatan yang berlangsung di Aula Al Ikhlas Kantor Kemenag Polewali Mandar tersebut dihiasi ornamen yang didekorasi sedemikian rupa sehingga bernuansa ala pesta pengantin.

Sekolah pengantin ini juga akan diisi dengan berbagai materi, diantaranya membangun keluarga Samara (Sakinah, Mawaddah, wa Rahmah), KB dan pendewasaan usia perkawinan, pendidikan dan pembinaan keluarga, membangun keluarga sehat dalam perspektif kebudayaan lokal, pentingnya pemenuhan air minum dan sanitasi, pemanfaatan pekarangan untuk ketersediaan pangan yang sehat di tingkat rumah tangga serta penganekaragaman konsumsi pangan.
Baca juga: Pemkab Tanah Datar sosialisasi kepada calon pengantin cegah stunting

Selain Kepala Kantor Kemenag sendiri, kegiatan itu juga menghadirkan pemateri dari Dinas Lingkungan Hidup, Dinas PUPR, Dinas Pertanian dan Pangan, Unit Transfusi Darah (UTD), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Perumahan dan Pemukiman dan sejumlah pemateri lainnya.

Metode pembelajaran yang digunakan meliputi ceramah, pemutaran video, diskusi dan lain-lain.

Kepala Kantor Kemenag Polewali Mandar itu mengapresisi langkah inovasi yang diambil pemerintah setempat dalam rangka menguatkan jalinan perkawinan dalam membina rumah tangga pascamelangsungkan pernikahan.

"Kegiatan ini amat sejalan dengan apa yang menjadi tusi Kementerian Agama dalam hal ini Seksi Bimas Islam yakni kegiatan bimbingan perkawinan pranikah (Bimwin) begitu juga dengan yang dilaksanakan di tingkat KUA Kecamatan yakni Kursus Pengantin (Suscatin)," terangnya.
Baca juga: Calon pengantin Puro Pakualaman menjalani siraman

"Kita berharap kiranya kegiatan ini berjalan sukses dan diikuti secara seksama oleh seluruh peserta, semoga kegiatan ini pun berimbas pada penguatan yang dapat melanggengkan keutuhan rumah tangga yang Sakinah, Mawaddah Wa rahmah," harap Muliadi Rasyid.

Pada kegiatan itu juga dilaksanakan penandatanganan MoU antara sejumlah pihak termasuk Kantor Kemenag Polewali Mandar dan pemkab, terkait pelaksanaan Sekolah Pengantin agar tetap berjalan secara berkesinambungan.

Kegiatan itu disaksikan langsung Bupati Polewali Mandar, begitu juga dengan penandatanganan komitmen sejumlah pimpinan OPD, terkait penguatan sekolah pengantin yang digagas oleh Pemkab Polewali Mandar tersebut.
Baca juga: Sumsel kekurangan penghulu, calon pengantin terpaksa antre

Pewarta: Amirullah
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019