Samarinda (ANTARA News) - Akibat terjadi kekisruhan, Dewan Pengurus Pusat Partai (DPP) Partai Golkar dan DPD Golkar Kalimantan Timur (Kaltim) sepakat menunda konvensi calon Gubernur Kaltim periode 2008-2013, yang sebelumnya sudah dijadwalkan di Samarinda, Sabtu. Wakil Ketua Tim Pengarah Pilkada Pusat DPP Golkar Syamsul Muarif mengatakan, konvensi diundur hingga 24 Pebruari dengan lokasi yang belum ditentukan. DPP Golkar merasa tidak puas terkait bakal calon di konvensi yang direkomendasikan melalui verifikasi Tim Pilkada Kaltim. Sebanyak 12 pendaftar konvensi, yang akhirnya menyisakan lima nama, dinilai kurang tepat untuk memenangkan Golkar pada pemilihan gubernur Juni 2008. "Posisi Kaltim sangat penting karena di Kalimantan belum ada wakil dari Golkar yang menang. Kita tidak mau kalah," katanya. Ia menjelaskan, daftar nama peserta konvensi baru diterima DPP Golkar dua hari sebelum jadwal konvensi dilaksanakan sehingga Tim Pengawas Pilkada merasa tidak cukup waktu untuk meneliti ulang hasll verifikasi berdasarkan polling tertutup yang sebelumnya telah dilakukan pengurus pusat. Lima nama yang sedianya menjadi bakal calon di konvensi adalah Walikota Samarinda Achmad Amins, Walikota Bontang Sofyan Hasdam, Walikota Tarakan Yusuf SK, mantan Bupati Kutai Timur Mahyudin dan Pelaksana Tugas Ketua DPD Golkar Kaltim Soehartono Soetjipto. "Kami akan mengecek kembali hasil verifikasi Tim Pilkada Kaltim. Kandidat yang sekarang belum final," katanya. Selain itu, dia juga mengakui, ada permintaan penundaan dari DPD Golkar Kaltim tingkat kabupaten dan kota. Ada 11 dari 13 DPD II Golkar yang menginginkan konvensi ditunda karena mempersoalkan seorang bakal calon konvensi yang dinilai tidak loyal terhadap partai, tapi dapat lolos verifikasi. Wakil Ketua Umum DPP Golkar Agung Laksono membantah keputusan penundaan ada kaitannya dengan ketikdakhadiran Ketua DPD Golkar Kaltim Syaukani HR karena belum ada keputusan banding dari Pengadilan Tinggi Tindak Pidana Korupsi. Syaukani selama ini disebut-sebut menduduki peringkat tertinggi dari hasil polling, karena mendapat dukungan sebagai calon tunggal pada Rapat Pimpinan Daerah Golkar Kaltim tahun lalu. "Keputusan ini tidak berkaitan dengan seseorang (Syaukani)," katanya. Ia berharap keputusan penundaan dapat diterima oleh semua pihak dan tidak sampai menimbulkan perpecahan internal. "Penundaan ini murni karena kami belum siap, karena tentunya kita ingin persiapan yang sebaik mungkin," kata Agung yang juga Ketua DPR RI. Sebelum akhirnya ditunda, suasana konvensi yang bertempat di Hotel Senyiur, Samarinda, sempat diwarnai kericuhan. Puluhan massa pendukung Walikota Samarinda Achmad Amins mendesak masuk ke ruang rapat tertutup yang membahas penundaan konvensi di ruang pertemuan lantai empat. Mereka menginginkan konvensi tetap digelar karena rapat tersebut dinilai mengulur waktu dari jadwal yang ditetapkan sebelumnya. Selain itu, rapat tersebut dinilai tidak sah karena tidak dihadiri oleh Achmad Amins yang juga menjabat Ketua DPD II Golkar Samarinda. Massa sempat merusak pintu ruangan pertemuan sehingga Kepolisan Kota Besar Samarinda menurunkan dua pleton Pengendali Massa untuk mencegah kekacauan makin meluas. Menanggapi hal itu, Syamsul Muarif menyesalkan kejadian tersebut. Ia memperkirakan rapat tertutup tersebut sudah dihadiri seluruh perwakilan DPD Golkar Kaltim, termasuk perwakilan dari Samarinda. "Itu salah saya, karena saya kira perwakilan sudah hadir semua," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008