Semarang (ANTARA News) - Universitas Diponegoro Semarang, Jawa Tengah, memiliki tambahan tiga profesor setelah hari Sabtu, Prof. Muhammad Sulchan, Prof. Prasetyawati Subchan, dan Prof. Azis Nur Bambang dikukuhkan sebagai guru besar pada perguruan tinggi negeri tersebut. Ketiga guru besar itu menyampaikan pidato pengukuhan dalam upacara yang dipimpin Rektor Prof. Susilo Wibowo dan dihadiri segenap sivitas akademika Undip, terutama dari Fakultas Kedokteran serta Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, tempat tiga profesor itu berasal. Jumlah guru besar aktif Undip saat ini menjadi 85 orang, sedangkan yang emeritus atau pensiun tercatat 20 orang sehingga total berjumlah 105 profesor. Prof. Muhammad Sulchan dalam pidato pengukuhan menyampaikan semakin seriusnya ancaman penyakit kanker bersamaan dengan perubahan perilaku, gaya hidup, dan pola makan. Ia mengingatkan, kebiasaan mengonsumsi makanan cepat saji menjadi salah satu penyebab meningkatnya risiko terserang kanker karena itu ia menyarankan kembali mengonsumsi makanan tradisional (lokal) yang lebih alami. Globalisasi juga mendorong terjadinya perubahan radikal dalam sistem retail pangan, yang ditandai dengan menjamurnya "hypermarket", restoran cepat saji, waralaba, "food court" dari berbagai penjuru dunia, yang sebagian besar meyajikan "junk food" dengan risiko kanker tinggi. Kematian yang disebabkan penyakit kanker akan terus meningkat bila tidak ada perubahan pola makan, perilaku, gaya hidup, dan lingkungan yang mendukung terciptanya hidup sehat, katanya. Sementara itu, Prasetyawati, juga dari Fakultas Kedokteran, mengatakan, kedelai (glicyne max) yang mengandung salah satu zat aktif fitoestrogen atau isoflavon mampu menghambat penuaan kulit karena isoflavon menyerupai hormon estrogen. Guru Besar Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran itu mengatakan, isoflavon dapat berinteraksi dengan reseptor estrogen sehingga penuaan kulit dapat dihambat atau tampak awet muda. Prof. Azis dalam pidato pengukuhan mengatakan, kebijakan pembangunan kawasan pesisir yang seragam selama ini tidak mampu melepaskan nelayan dan penduduk pesisir dari kemiskinan, karena itu perlu pendekatan pembangunan lokal yang mengandalkan potensi setempat. Rektor Prof. Susilo Wibowo mengatakan, Undip masih membutuhkan tambahan banyak guru besar karena itu pihaknya mendorong para dosen yang sudah memenuhi syarat segera mengurus ke Direktorat Pendidikan Tinggi.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008