Jakarta (ANTARA News) - PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) memproyeksikan, ekspor kendaraan utuh (CBU) dari Indonesia naik sekitar 44 persen menjadi 66 ribu unit tahun ini dibandingkan tahun 2007 yang mencapai 46 ribu unit. "Sejauh ini perlambatan ekonomi dunia tidak menghambat rencana ekspor TMMIN, karena permintaan justru meningkat," kata Kepala Perencanaan Perusahaan TMMIN, Irwan Priyantoko, di Jakarta, Rabu. Ia mengatakan, pihaknya masih mengandalkan ekspor Toyota Avanza yang diproyeksikan mencapai 26 ribu sampai 27 ribu unit tahun ini, dengan negara tujuan ekspor antara lain Thailand, Brunei, Afrika Selatan, Meksiko, Filipina dan sejumlah negara di Timur Tengah seperti Syiria dan Libanon. Andalan ekspor lainnya adalah Toyota Fortuner dengan proyeksi ekspor sekitar 22 ribu unit dengan negara tujuan ekspor antara lain Thailand, Brunei, negara-negara Oceania. Demikian pula dengan Toyota Innova akan diekspor ke negara tujuan yang hampir sama dengan Fortuner, dengan proyeksi ekspor sekitar 11 ribu unit. "Negara tujuan ekspor tahun ini tidak jauh berbeda dibandingkan tahun lalu. Kami tetap optimis pasar ekspor masih menjanjikan, karena empat produk Toyota tersebut masih dalam tahap pengenalan pasar, sehingga permintaannya naik terus," ujar Irwan. Dengan peningkatan ekspor tersebut, lanjut dia, pemanfaatan kapasitas produksi (utilisasi) TMMIN meningkat mencapai sekitar 90 persen dari total kapasitas terpasang sekitar 110 ribu unit per tahun. Irwan mengatakan saat ini TMMIN memproduksi Toyota Innova dan Fortuner , sedangkan Toyota Rush dan Avanza diproduksi PT Astra Daihatsu Motor (ADM) karena keduanya merupakan proyek kerjasama Toyota dan Daihatsu. Selain ekspor, TMMIN juga memasok kendaraan untuk dalam negeri. Toyota melalui PT Toyota Astra Motor (TAM) memasarkan produk Toyota di Indonesia dan menjadi pemimpin pasar dengan pangsa pasar sekitar 34 persen dari total penjualan nasional yang mencapai sekitar 430 ribu unit.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008