Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Dewan Syura Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) enggan mengomentari kemungkinan Susilo Bambang Yudhoyono dan Muhammad Jusuf Kalla kembali berpasangan pada pemilihan presiden 2009. "Saya `nggak` tahu. Jangan tanya saya," kata Gus Dur menjawab wartawan di sela-sela acara pelantikan dan orientasi pengurus DPP Pergerakan Perempuan Kebangkitan Bangsa (PPKB) periode 2007-2012 dan peluncuran pengajian "Aswaja" di Jakarta, Sabtu. Sebelumnya Ketua DPP Partai Golkar Muladi mengatakan, partainya akan kembali mengusung pasangan Yudhoyono-Kalla sebagai calon presiden dan wakil presiden pada Pemilu 2009. Menurut Muladi, dukungan tersebut dilakukan atas pertimbangan realistis dan tidak terkait perolehan suara Partai Golkar pada Pemilu Legislatif 2009. Sementara itu Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar menyatakan, kalau memang benar Yudhoyono-Kalla kembali berpasangan, itu adalah hak mereka. "Itu susah kita komentari karena kalau dilakukan itu jadi pilihan mereka sendiri. Kita lihat saja 2009," kata Muhaimin yang juga wakil ketua DPR RI tersebut. PKB sendiri akan mengusung Gus Dur sebagai calon presiden pada 2009. Pada pilpres 2004 lalu pencalonan Gus Dur terganjal syarat kesehatan. Gus Dur adalah presiden RI keempat hasil pilihan MPR pada 1999 menggantikan BJ Habibie. Namun masa jabatan Gus Dur tidak sampai selesai karena diturunkan pada Sidang Istimewa MPR pada tahun 2001. Ditanya apakah PKB yakin Gus Dur masih populer untuk diusung sebagai capres, dengan diplomatis Muhaimin menyatakan, popularitas seseorang selalu berubah-ubah. "Popularitas itu berubah-ubah. Sekarang masih ada waktu satu tahun. Kita lihat dulu," kata keponakan Gus Dur tersebut. Pada bagian lain saat ditanya soal calon wakil presiden (Cawapres) yang akan dipasangkan dengan Gus Dur, Muhaimin menyatakan hal itu akan dipikirkan sambil jalan. Yang jelas, kata Muhaimin, kriteria cawapres yang "diminati" PKB antara lain tokoh yang nasionalis dan bukan dari kalangan NU atau PKB. "Kalau bisa birokrat," katanya. Gus Dur sendiri juga tidak mau menyebut siapa tokoh yang akan diajaknya maju pada 2009. "Nanti aja, buru-buru amat," katanya. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008