Jakarta (ANTARA News) - PT Astra Daihatsu Motor (ADM) menargetkan pendapatan tahun ini naik sekitar 30 persen atau mencapai Rp17 triliun menyusul perluasan pabrik dan ekspansi ekspor. "Tahun 2007 pendapatan ADM mencapai sekitar Rp13 triliun dengan produksi sekitar 151 ribu unit," ujar Direktur Keuangan ADM Wiltarsa Halim di Jakarta, Selasa, usai pelepasan ekspor perdana 125 unit kendaraan untuk pasar Jepang. Ia mengatakan, tahun ini pihaknya mengharapkan pendapatan perusahaan mampu menembus angka Rp17 triliun, mengingat tahun ini kapasitas produksi ADM telah meningkat menjadi sekitar 211 ribu unit. "Pada 2008 kami memproyeksikan produksi ADM mencapai sekitar 200 ribu unit," ujar Wiltarsa. Ia mengaku selama beberapa tahun terakhir pendapatan ADM terus meningkat seiring dengan meningkatnya pasar otomotif di dalam negeri dan ekspansi ke pasar ekspor. Pada 2006, pendapatan ADM masih di bawah Rp12 triliun dengan produksi mencapai sekitar 110 ribu unit. Saat ini ADM menjadi basis produksi Daihatsu terbesar di luar ASEAN dengan kapasitas produksi mencapai sekitar 211 ribu unit per tahun. Bahkan menurut Wakil Presdir ADM Sudirman MR, kapasitas produksi ADM di Sunter, Jakarta Utara, bisa dimaksimalkan dengan lembur, sehingga kapasitasnya bisa menjadi 250 ribu unit kendaraan per tahun. "Lahan kami di Sunter masih mampu mengantisipasi pertumbuhan permintaan, dengan kapasitas produksi sampai 300 ribu unit kendaraan per tahun, tinggal menambah mesin dan peralatan saja," ujarnya. ADM, kata dia, selain memproduksi mobil untuk merek sendiri, juga memproduksi kendaraan hasil kerjasama dengan Toyota, yaitu Toyota Avanza dan Toyota Rush yang sejenis dengan Daihatsu Xenia dan Daihatsu Terios. Sejak beberapa tahun terakhir ADM mengekspor Toyota Avanza untuk beberapa negara di ASEAN seperti Malaysia, Brunei, Philipina, dan Thailand baik dalam keadaan utuh maupun terurai (CKD). Selain itu juga ke Amerika Latin seperti Meksiko dan Venezuela, serta Afrika Selatan, dan sejumlah negara di Timur Tengah. "Kami menargetkan pada tahun 2008 prosentase ekspor akan ditingkatkan dari 16 persen tahun lalu menjadi 23 persen tahun ini dari total produksi yang ada," katanya. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008