Semarang (ANTARA News) - Pembangunan jalan tol Semarang-Solo sempat yang tertunda beberapa tahun akhirnya memperoleh titik terang setelah Gubernur Jateng Ali Mufiz memastikan bahwa pembebasan lahan untuk jalan bebas hambatan sepanjang 76 kilometer itu bakal selesai pada Maret 2008. Bila pembebasan lahan sudah selesai Maret nanti, menurut Gubernur di Semarang, Minggu, sebulan kemudian atau April sudah dilakukan pekerjaan konstruksi, yang dimulai dari ruas Semarang-Ungaran. "Nanti secara simultan juga akan diteruskan ke Ungaran-Bawen," katanya seusai pertemuan tertutup Gubernur dengan 16 bupati dan wali kota dengan Mendagri Mardiyanto, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, dan Kepala BPN Joyo Winoto di Semarang, Minggu. Pembebasan lahan sempat terhambat dengan keluarnya peraturan BPN mengenai adanya tim penaksir (apraisal) harga tanah yang bersertifikat, namun persoalannya kini sudah bisa diatasi setelah BPN memiliki delapan tim penaksir bersertifikat, salah satunya PT Sucofindo. Pemerintah pusat akan menyelesaikan pembangunan jalan tol Trans Jawa, sehingga Pemprov Jateng bersama 16 daerah berkomitmen menindaklanjuti kebijakan tersebut. Jalan tol Trans Jawa di Jateng melewati 16 daerah, mulai Kabupaten Brebes, Tegal, Kota Tegal, Pemalang, Pekalongan, Kota Pekalongan, Batang, Kendal, Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, Kabupaten Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, dan Sragen, dengan panjang 300,57 km. Menteri PU Djoko Kirmanto mengakui, perkembangan pengerjaan tol khususnya mulai dari perbatasan Cirebon sampai Mantingan tidak sesuai yang diharapkan namun setelah tim apraisal bersertifikat diharapkan harga tanah bisa diterima masyarakat yang tanahnya terkena pembebasan lahan untuk tol. Soal pembebasan lahan, katanya, sebelumnya pemerintah kesulitan bernegoisasi dengan masyarakat namun sekarang BPN sudah membentuk tim apraisal sehingga dengan demikian pihaknya akan mendapatkan penaksiran harga tanah yang wajar. Pemerintah menargetkan akhir 2008 semua pembebasan lahan sudah bisa dilaksanakan dan pada awal 2009 dari Sragen sampai Cirebon sudah ada kegiatan fisik. "Semua permasalahan sudah kita dapatkan pemecahannya. Ke depan pembebasan lahannya bisa lebih cepat," kata Menteri PU. Mendagri Mardiyanto berjanji akan mempersiapkan segala perangkat hukum dari pengerjaan tol Trans Jawa, terutama yang bersinggungan dengan perangkat daerah. Dengan adanya tol tersebut, secara nasional tata ruang berubah dan pemda setempat bisa menyesuaikan perubahan itu. "Depdagri akan memfasilitasi penyesuaian perubahan tata ruang dengan perangkat hukum yang dibutuhkan," katanya. Mengenai masih adanya penolakan warga Kelurahan Pedalangan, Banyumanik, Kota Semarang untuk tol Semarang-Solo, Gubernur Ali Mufiz optimistis bisa terselesaikan dalam minggu-minggu ini. "Pembebasannya dimulai dari Kota Semarang. Itu target kita," katanya. Sementara Dirut PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah (SPJT) Djuwarso menyatakan pihaknya telah melakukan tahapan prakualifikasi yang diikuti 13 perusahaan konstruksi nasional. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008