Khartoum (ANTARA News) - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Khartoum, Sudan, pada hari Kamis (17/1) di halaman Wisma Duta melaksanakan diplomasi olahraga melalui kegiatan Turnamen Tenis Meja untuk memperebutkan Piala Dean Duta Besar Group Asia, sekaligus mempopulerkan olahraga Bulutangkis di kalangan diplomatik dan masyarakat Sudan. Pejabat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Republik Sudan, pengurus Dewan Persahabatan Masyarakat Internasional, dan sejumlah Duta Besar (Dubes) negara Asia, Timur Tengah dan Afrika ikut memeriahkan turnamen tersebut, demikian siaran pers KBRI Khartoum melalui surat elektroniknya (e-mail) ke ANTARA News. Seluruh peserta terlihat sangat antusias mengikuti turnamen itu, dan mereka turut bermain bulutangkis di sela-sela waktu menunggu gilirannya bertanding. Selaku tuan rumah, Duta Besar RI untuk Sudan, Tajuddien Noor Bolimalakalu, menyatakan bahwa tujuan dari kegiatan itu, antara lain untuk membangkitkan Semangat Kerjasama Asia–Afrika dan meningkatkan hubungan bilateral dan persahabatan dengan negara akreditasi dan negara-negara sahabat lainnya khususnya dari Asia, Afrika dan Timur Tengah melalui olahraga. "Pada kegiatan ini juga diperkenalkan keunggulan Indonesia, salah satunya dengan penggelaran eksibisi bulutangkis untuk lebih mempopulerkan jenis olahraga ini yang selama ini dikenal sebagai unggulan bangsa Indonesia, sehingga kegiatan ini merupakan bagian dari diplomasi Indonesia atau tepatnya diplomasi olahraga," ujarnya. Turnamen tenis meja itu dimenangkan oleh Dubes India untuk Sudan, Deepak Vohra, setelah mengalahkan Direktur Jenderal (Dirjen) Protokol Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Republik Sudan, DR Ali Yousif Ahmed. Usai memperoleh Piala Dean Duta Besar Group Asia, Deepak Vohra selaku juara turnamen berkomentar, "Hendaknya kegiatan semacam ini terus digalakkan intensitasnya sehingga dapat berkesinambungan dan menjadi tali untuk mempererat persahabatan antar bangsa. Piala ini akan menjadi piala bergilir." Hal senada juga dilontarkan oleh Dubes Iran, Reza Amiri, yang menyampaikan dukungan atas gagasan Dubes Indonesia yang menjadikan acara olahraga sebagai sarana untuk meningkatkan komunikasi antar-kedubes di Sudan, dan kegiatan itu perlu dibudayakan. Sementara itu, Dubes Djibouti untuk Sudan, Mohamed Ali Moumin, yang baru mengenal bulutangkis memanfaatkan acara tersebut untuk mempelajarinya. Ia pun berujar, "Selain untuk rilex, kesehatan dan bersilaturahmi, apabila dilaksanakan secara rutin, maka kegiatan ini akan menjadi bagian dari aktivitas utama dan budaya korps diplomatik di Sudan." Selain itu, ia mengemukakan, "Acara yang merupakan inisiatif kreatif dari Dubes Indonesia harus didukung oleh kalangan diplomatik, dan kiranya Kemlu Sudan dan Dewan Persahatan Masyarakat Internasional dapat menggagas event yang lebih besar dan mencakup seluruh perwakilan asing dan organisasi internasional di Sudan. Sukses untuk Indonesia." Sebagai upaya untuk lebih memperkenalkan budaya Indonesia dan dalam rangka memperkenalkan "Visit Indonesia Year 2008", pihak Kedubes RI juga memperdegarkan diperdengarkan lagu-lagu Indonesia untuk menyemarakkan turnamen, serta menempatkan brosur-brosur dan DVD tentang Indonesia di meja tempat meletakkan piala , sehingga menjadi salah satu perhatian para hadirin. Kedubes RI di Sudan juga menyajikan minuman dan makanan khas, antara lain wedang jahe, jajanan pasar, sate ayam dan lontong. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008