Jakarta (ANTARA News) - Direktur Utama (Dirut) PT Telkom Tbk., Rinaldi Firmansyah, mengatakan bahwa total belanja modal (Capex) untuk Telkom dan Telkomsel selama 2008 sebanyak 2,5 miliar dolar Amerika Serikat (AS). "Total 'capex' sebanyak 2,5 miliar dolar AS untuk Telkom dan Telkomsel," kata Rinaldi dalam jumpa pers yang didampingi oleh Direktur Keuangan PT Telkom, Sudiro Asno, Direktur Utama PT Telkomsel, Kiskenda Suriahardja, dan Eksekutif Vice President Strategic "Investment And Corporate Planning" PT Telkom Tbk, David Berg, di kantor Telkom Jakarta, Jumat. Rinaldi menjelaskan, belanja modal 2,5 miliar dolar AS terbagi untuk belanja modal Telkomsel sebanyak 1,5 miliar hingga 1,7 miliar dolar AS dan belanja modal untuk Telkom sebanyak 0,8 miliar hingga 1 miliar dolar AS. Sedangkan, Direktur Keuangan PT Telkom, Sudiro Asno, mengatakan bahwa belanja modal Telkom akan digunakan untuk bisnis "broadband" sekitar Rp800 miliar. "Untuk Flexi sekitar Rp3 triiliun atau hampir Rp2,5 triliun, dan sisanya untuk backbone dan supporting," kata Sudiro. Dia menambahkan belanja modal untuk Telkomsel akan berasal dari dana internal dan eksternal dengan prosentasi masing-masing sebesar 50 berbanding 50. "Sedangkan Telkom akan ada sedikit dari dana eksternal, tetapi jumlahnya belum bisa ditentukan karena sangat tergantung akan ketepatan waktu itu sendiri, ada sampai Rp2-3 Triliun," kata Sudiro. Dia menambahkan bahwa sumber dana belanja modal yang utama berasal dari dana internal, sementara dana eksternal hanya sebagai pelengkap. Rinaldi menambahkan bahwa pinjaman bank untuk belanja modal Telkom dan Telkomsel berkisar Rp2 triliun hingga Rp3 triliun dan akan dikombinasikan antara MTN/medium term note (surat berharga jangka menengah) dan obligasi. Rinaldi mengatakan, pihaknya telah melakukan pembelian kembali (buyback) saham PT Telkom tbk sebanyak 258 juta lembar saham. "Ada percepatan 'buyback', jumlah saham yang sudah dibeli sebanyak 258 juta lembar saham, artinya berjumlah 1,3 persen dari total saham dari 20 miliar saham Telkom," kata Rinaldi. Rinaldi mengatakan, selain bisnis tradisionalnya yaitu telepon tetap, Telkom akan mengembangkan bisnisnya utuk "video call" dan data. "Investasi Telkom juga ada untuk pembangunan Palapa Ring dengan kontribusi 40 persen atau terbesar diantara konsorsium," kata Rinaldi. Dia menambahkan Telkom juga membangun jaringan kabel bawah laut yang menghubungkan Kalimantan dengan Jawa dan dengan Nusa Tenggara pada 2008. Sedangkan Direktur Utama PT Telkomsel, Kiskenda Suriahardja mengatakan tahun 2007, Telkomsel diprediksikan akan mengalami pertumbuhan pendapatan lebih dari 24 persen. "Pertumbuhan pelanggan bersih Telkomsel sebanyak 12,2 juta orang selama 2007 sehingga total pelanggan mencapai 47,89 juta pelanggan sampai akhir tahun 2007," kata Kiskenda. Selama 2007, kata dia, Telkomsel telah membangun sebanyak 4900 stasiun pemancar (BTS) sehingga total BTS sebanyak 20.884 BTS. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008