Ya betul, bahwa semua orang akan meninggal, pasti iya, akan tetapi kehilangan Ibu Ani meninggalkan bekas yang sangat mendalam
Jakarta (ANTARA) - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj menilai kepergian Ibu Negara RI periode 2004-2014 Hajjah Kristiani Herrawati atau Ibu Ani Yudhoyono meninggalkan bekas yang mendalam karena banyaknya kiprah sudah dilakukan.

"Ya betul, bahwa semua orang akan meninggal, pasti iya, akan tetapi kehilangan Ibu Ani meninggalkan bekas yang sangat mendalam karena selama 10 tahun menjadi ibu negara, beliau peduli dengan rakyat kecil, lingkungan, kesehatan," ujar Said Aqil Siradj di Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma di Jakarta, Sabtu (1/6) malam.

Menurut dia, selama menjadi Ibu Negara, Ani Yudhoyono memiliki banyak andilnya dalam memajukan bangsa, seperti mengajak membumihijaukan Indonesia serta mengembangkan perpustakaan keliling.

Ketika beberapa kali bertemu dengan almarhumah pada acara-acara NU, Said Aqil memperoleh kesan Ani Yudhoyono seorang yang supel, mencairkan suasana dan mudah bergaul.

Said Aqil mendoakan seluruh amal ibadah Ani Yudhoyono diterima di sisi-Nya dan segala kekhilafan serta kesalahan baik yang kecil atau besar diampuni oleh Allah.

"Seluruh warga Nahdliyin di mana pun mengucapkan innalilahi, kita semua kehilangan Ibu Ani Yudhoyono yang telah menghadap Sang Khalik," kata dia.

Dalam kesempatan sama, Sekretaris Jenderal PBNU Ahmad Helmy Faishal Zaini menilai istri Presiden ke-6 RI itu peduli terhadap pengembangan budaya dan tumbuh kembang anak Indonesia.

"Ini sesuatu yang membekas bagi kita anak-anak bangsa melihat sosok ibu negara yang telah memberikan perhatian kepada seluruh masyarakat," tutur Helmy.

Sepak terjang putri Sarwo Edhie Wibowo itu diharapkan menjadi teladan yang dapat diteruskan oleh perempuan Indonesia.

Seluruh bangsa Indonesia diyakininya kehilangan dan mendoakan agar perempuan yang kuat itu khusnul khotimah.

Pewarta: Dyah Dwi Astuti
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019