Jakarta (ANTARA) - Hyundai Motor Co, pada Kamis (30/5), mengatakan akan membangun stasiun pengisian hidrogen komersial di Gedung Majelis Nasional, Seoul, pada Agustus, guna mempromosikan kendaraan hidrogen di Korea Selatan.

"Kami akan membangun lebih banyak stasiun pengisian hidrogen di kota-kota besar sebagai bagian dari upaya kami untuk membangun infrastruktur hidrogen di seluruh negeri," kata seorang pejabat Hyundai dalam pernyataannya yang dikutip Kantor Berita Yonhap.

Pejabat Hyundai itu mengatakan stasiun hidrogen itu menjadi stasiun pengisian komersial pertama di Seoul dan fasilitas serupa yang pertama pula di gedung parlemen.

Hyundai mengklaim lebih dari lima kendaraan dapat mengisi hidrogen secara penuh setiap jamnya pada stasiun-stasiun hidrogen berikutnya. Mereka mengatakan proyek percontohan stasiun hidrogen itu akan berjalan hingga Mei 2021 dan langkah operasional berikutnya akan diputuskan kemudian.

Menteri Perindustrian Sung Yun-mo, dalam upacara peletakan batu pertama, mengatakan pembangunan stasiun hidrogen di Gedung Majelis Nasional itu merupakan strategi Pemerintah Korea Selatan untuk meredakan kekhawatiran publik atas keselamatan stasiun hidrogen itu.

Baca juga: Hyundai gandeng H2 Energy untuk rajai pasar kendaraan hidrogen

Yun-mo mengatakan pemerintah Negeri Ginseng itu berusaha meningkatkan jumlah stasiun pengisian untuk kendaraan berbahan bakar hidrogen menjadi 86 stasiun pada akhir 2019 dan menjadi 310 pada 2022 dari jumlah 21 stasiun yang sudah tersedia pada pertengahan 2019.

Kementerian Perindustrian, Perdagangan, dan Energi Korsel berencana untuk mengungkap peta jalan rinci tentang infrastruktur pengisian hidrogen nasional pada Agustus mendatang.

Pada Januari, kementerian itu telah meluncurkan perekonomian yang digerakkan dengan hidrogen yang bertujuan untuk menggunakan hidrogen sebagai sumber energi utama untuk mobil dan bukan bahan bakar fosil.

Lebih dari enam juta kendaraan bertenaga hidrogen akan diproduksi pada 2040, melonjak dari sekitar 2.000 unit yang diproduksi sepanjang 2018.

Mobil listrik berbahan bakar sel hidrogen dianggap lebih ramah lingkungan karena hanya mengeluarkan uap air saat menghasilkan listrik.

Hyundai telah menerima pesanan sebanyak 9.057 unit untuk mobil penumpang hidrogen Nexo sejak diluncurkan pada Maret 2018 dan telah mengirimkan sebanyak 1.691 unit hingga Kamis (30/5).

Baca juga: Hyundai kirim Nexo hydrogen ke perusahaan energi di Malaysia
Pewarta:
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2019