Jakarta (ANTARA) - Musim libur Lebaran menjadi momentum yang banyak dimanfaatkan masyarakat untuk bertemu dengan sanak saudara di kampung halaman maupun sekedar berlibur bersama dengan keluarga mereka.

Seringkali calon pemudik telah menyiapkan segala keperluan mereka dan mobil untuk menempuh perjalanan mudik ke kampung halaman masing-masing.

Namun, tidak semua pemilik kendaraan pribadi itu rela menggunakan mobil mereka dalam perjalanan yang jauh dan dalam waktu lama.

Sebagian masyarakat justru lebih memilih menggunakan moda transportasi umum saat mudik Lebaran ataupun berlibur bersama keluarga mereka dengan berbagai alasan.

Jika Anda termasuk dari kalangan yang memutuskan untuk mudik dengan moda transportasi umum dan meninggalkan mobil, ada baiknya Anda memastikan kondisi mobil Anda tetap terawat dan dalam kondisi prima saat Anda kembali dari mudik atau berlibur.

CEO Dokter Mobil Ricky Sen mengatakan mobil yang ditinggal kurang dari tujuh hari tidak akan menjumpai masalah berarti saat kembali dinyalakan. Ricky mengatakan aki mobil tidak harus dicabut dari kabel kelistrikan jika mobil ditinggal dalam waktu beberapa hari.

"Tapi, mobil yang ditinggalkan lebih dari satu bulan dengan menggunakan aki basah itu kurang baik. Jika menggunakan aki kering, sebaiknya Anda perlu mencabut kabel aki ke mobil ketika bepergian lebih dari dua pekan," kata Ricky saat dihubungi Antara, Jumat.

Baca juga: Beda perawatan mobil yang diparkir di garasi dan tempat terbuka

Ricky menambahkan para pemilik mobil sebaiknya mengisi ulang aki mereka sebelum meninggalkannya dalam waktu lama agar usia aki atau ampere hour lebih stabil saat digunakan kembali.

Permasalahan yang muncul pada mobil saat ditinggalkan lebih dari sepekan, lanjut Ricky, tidak hanya pada aki saja. Oli mesin juga punya andil terhadap kondisi kendaraan Anda.

"Masalahnya (mobil) bukan hanya di aki saja, tapi oli juga. Apalagi, jika oli yang dipakai berjenis oli mineral. Mesin akan terasa lebih berat saat nanti digunakan kembali," katanya.

Pemakaian oli yang berasal dari minyak bumi sekaligus merupakan hasil turunan dari proses penyulingan fraksional minyak bumi itu, menurut Ricky, dirasa kurang bagus bagi mesin mobil.

"Karena oli mineral bisa menimbulkan residu seperti jel dan tenaga mobil jadi kurang maksimal saat digunakan," katanya.

Disamping aki dan oli mesin, Anda juga perlu memperhatikan rem tangan karena akan merusak piringan cakram jika mobil ditinggal dalam waktu lama.

Rem tangan yang dipakai dalam waktu lama dapat menimbulkan kelengketan antara minyak dengan piringan rem, apalagi jika pemilik kendaraan tidak rajin memeriksa rem kendaraan.

Baca juga: Perawatan mobil hybrid lebih murah, ini penjelasannya

"Kalau pemilik rajin memeriksa mobil, harusnya tidak ada masalah apalagi jika minyak rem masih bagus. Tapi, banyak sekali kasus minyak rem tidak pernah diganti sedangkan perawatan komponen rem juga tidak rajin dilakukan. Maka pada saat mengemudi dalam kecepatan tinggi, rem kurang maksimal dalam bekerja," ujar Ricky.

Selain tiga hal itu, Ricky masih meminta para pemilik mobil untuk memastikan perawatan sejumlah komponen kendaraan mereka saat memutuskan untuk meninggalkan mobil lebih dari sepekan.

"Kebersihan pendingin kabin (AC) mobil harus dijaga. Saya menyarankan untuk mencuci evaporator pada AC supaya binatang seperti tikus, cicak, dan lain lain tidak bersarang di sana. Kasus itu paling banyak terjadi pada sejumlah pelanggan dokter mobil," katanya.

Para pemilik mobil juga harus memperhatikan tekanan angin pada ban. Kondisi mobil yang diam dalam waktu lama akan mengurangi angin di dalam ban itu.

Kemudian pada baigan kaca dan body kendaraan, Ricky menyarankan bagian eksterior itu untuk dibersihkan agar terhindar dari kotoran yang menyebabkan jamur.

Hanya saja, perawatan bagian eksterior tidak berarti Anda melupakan bagian interior jika ruang kabin mobil kotor. Ruang kabin yang kotor akan menjadi tempat serangga bersarang dan mengganggu Anda dalam perjalanan berikutnya.

Baca juga: Tips mobil tetap kinclong saat mudik lebaran
Pewarta:
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2019