Bandung (ANTARA News) - Sedikitnya tiga orang tewas seketika ketika minibus Kijang yang ditumpangi rombongan pedagang sate menghantam truk tronton yang tengah berhenti di jalur utama pantura "ring road" Widasari-Celeng KM 3 Desa Lohbener, Kecamatan Lohbener, Kabupaten Indramayu, Rabu dinihari. Keterangan yang dihimpun ANTARA News menyebutkan, selain menelan tiga korban tewas, dalam kecelakaan di jalur "Tengkorak" itu juga dilaporkan sembilan orang lainnya mengalami luka berat dan ringan. Seluruh korban merupakan rombongan pedagang sate Madura yang menumpang minibus Toyota Kijang. Identitas tiga korban tewas, yakni Hj Mardiyah (35) warga Dusun Sukamaju, Desa Bukit Tiga, Kecamatan Singkut, Kabupaten Sorolangun, Jambi, dan pasangan suami istri Mistu (30) dengan Fatimah (30) asal Desa Pamenang, Kecamatan Pamenang, Kabupaten Meranggis, Jambi. Sedangkan korban luka berat, yakni H Juhari (40) warga Dusun Sukamaju, Desa Bukit Tiga, Kecamatan Singkut, Kabupaten Sorolangun, Jambi; Ibnu (17) asal Desa Tribungan, Kecamatan Melandingan, Kabupaten Situbondo, Jatim; dan Suja (28) warga Desa Meraan Timur, Kecamatan Melandingan, Kabupaten Situbondo, Jatim. Korban luka ringan, yakni Ahmad (17) dan Wahyudi (14) keduanya warga Desa Trimungan, Kecamatan Melandingan, Kabupaten Situbondo; Idi Marsisi (10) dan Feri Darma Hidayat (15) asal Dusun Sukamaju, Desa Bukit Tiga, Kecamatan Singkut, Kabupaten Sorolangun, Jambi; M Rofiq (15) dan Herual (5) asal Blok Taman Blitok, Kecamatan Bungutan, Kabupaten Situbondo. Korban yang tewas maupun yang mengaolami luka dievakuasi oleh warga dan petugas kepolisian setempat ke Rumah Sakit Bhayangkara (RSB) Losarang, Indramayu. Berdasarkan informasi, kecelakaan itu berawal saat mobil Toyota Kijang Nopol BH-1119-SL yang dikemudikan H Juhari (40), tengah melaju dari arah Cirebon menuju Jakarta. Saat sampai di Km 3 "ring road" Widasari sekitar pukul 02.00 WIB, mobil yang disesaki keluarga pedagang sate itu tiba-tiba menabrak bagian belakang truk tronton bernopol B-9253-SD yang tengah berhenti di bahu jalan karena sedang mengganti ban. Salah seorang korban luka, M Rofik (15), mengaku tidak mengetahui secara pasti penyebab tabrakan tersebut. Hampir semua penumpang tengah tertidur setelah menempuh perjalanan dari Madura yang sedianya akan menuju Jambi. "Kami tidak tahu kenapa mobil kami tiba-tiba menabrak truk tronton itu," kata Rofik yang mengalami luka di bagian keningnya Sementara itu, sopir dan kernet truk tronton, Kardinawan (34) dan Ermanto (38) keduanya warga Kecamatan Panguragan, Kabupaten Cirebon, menjelaskan sesaat sebelum kecelakaan terjadi, mereka sempat melihat mobil Kijang itu melaju dengan sangat kencang. "Kami tidak menyangka kalau mobil Kijang yang meluncur cepat tersebut kemudian akan menabrak truk tronton yang tengah kami perbaiki karena pecah ban," kata Karninawan. Kapolres Indramayu AKBP Drs Syamsudin Djanieb melalui Kasat Lantas AKP Jaman Asri Harahap, mengatakan pihaknya masih menyelidiki penyebab kecelakaan yang menewaskan tiga orang tersebut. Namun, polisi menduga hal itu disebabkan kurang hati-hatinya pengemudi mobil Kijang dan kelalaian sopir truk tronton yang tidak memasang tanda peringatan segi tiga pengamanan saat mengganti ban yang pecah. "Kami masih meminta keterangan sejumlah saksi termasuk saksi korban dan mengamankan kedua kendaraan tersebut ke Mapolres Indramayu sebagai barang bukti pidana," kata Kasatlantas.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008