Jakarta (ANTARA News) - Dinas Penerbangan TNI Angkatan Darat (Dispenerbad) mengerahkan satu helikopter Bolcow (B0-105), untuk memnbantu menemukan bangkai pesawat intai taktis Nomad P837 833 milik TNI Angkatan Laut (TNI-AL) yang jatuh di Perairan Sabang, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), Minggu (30/1). "Cuaca buruk, disertai gelombang tinggi dan arus laut yang deras, mengakibatkan pencarian terhadap tiga korban hilang dan satu bangkai pesawat menjadi terhambat," ungkap Kepala Dinas Penerangan Mabes TNI AL Laksamana Pertama Iskandar Sitompul di Jakarta, Selasa. Karena itu, tambah Iskandar, diperlukan kehati-hatian dan peralatan yang memadai, semisal kapal penyapu ranjau, helikopter dan pesawat intai serta penyelam berkualifikasi khusus untuk menghadapi situasi alam yang tidak bersahabat. Untuk mengoptimalkan pencarian dan SAR tersebut, lanjut Iskandar, TNI AL telah mengerahkan tiga Kapal Perang Republik Indonesia (KRI), termasuk kapal perang penyapu ranjau, enam personel Tim Penyelematan Bawah Air TNI AL, satu pesawat intai taktis Cassa 212 dan bantuan satu helikopter dari Dipenerbad. "Seluruh unsur penyelematan dan itu, telah bergabung dan langsung melakukan pencarian dengan radius lima kilometer dan kedalaman hingga 100 meter," tutur dia. Iskandar menambahkan, semula pencarian dilakukan hingga kedalaman 80 meter namun untuk mengoptimalkan pencarian pencarian dilakukan hingga 100 meter. Enam personel Tim Penyelamatan Bawah Air, baik dari Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) maupun Komando Armada RI Kawasan Timur (Armatim), memiliki kemampuan menyelam dengan kedalaman tersebut. Tentang kemungkinan memperluas daerah jangkauan pencarian, ia mengatakan, dapat saja dilakukan mengingat tingginya gelombang dan arus laut yang cukup kencang yang memungkinkan membawa bangkai pesawat dan para korban hilang terseret jauh hingga lebih dari radius kilometer. "Sehingga, apa pun akan kita lakukan secara maksimal untuk menemukan bangkai pesawat dan tiga korban yang masih hilang," ujarnya. Hingga saat ini, upaya pencarian terhadap tiga korban hilang masing-masing Komandan Lanudal Sabang Mayor Laut Suwito, Kapten Pilot Lettu Eri Sambudi dan ko-pilot Letda Aris Pitoyo dan bangkai pesawat nahas itu, masih terus dilakukan dibawah koordinasi Kolonel Laut Tri Wahyudi.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008