Sabang, Aceh (ANTARA News) - Mabes TNI Angkatan Laut mengerahkan kapal dan pesawat tambahan, yakni KRI Teluk Celukan Bawang dan pesawat Cassa, untuk mencari tiga korban lainya pada hari ketiga jatuhnya pesawat Nomad di perairan Ujung Kareung, Kecamatan Sukajaya, Sabang (Pulau Weh), Minggu (30/12). Fotografer ANTARA Ampelsa yang mengikuti proses pencarian di Sabang, Selasa, melaporkan kedatangan KRI tersebut juga membawa tim penyelam Marinir di Lhokseumawe dan Jakarta sebanyak 18 orang, termasuk peralatan selam (skuba) dengan dibantu 14 anggota SAR Banda Aceh. KRI Teluk Celukan Bawang tiba di Sabang pada pukul 08.00 WIB dan langsung bergabung dengan KRI Selako, kapal patroli Pol Airud, dan tim SAR lainnya untuk melakukan pencarian korban. Pencarian yang dipimpin langsung Danlanal Sabang, Kolonel (L) Tri Wahyudi, akan berlangsung selama seminggu, dan setelah itu akan diteruskan dengan pencarian kasat mata. Pencarian selama seminggu itu berdasarkan dengan kondisi fisik korban. "Biasanya setelah seminggu, jasad korban yang berada di air akan mudah hancur, sehingga sulit dikenali," ujar Danlanal. Namun demikian, setelah seminggu, pihaknya akan terus melakukan pencarian dengan kasat mata, artinya dengan melakukan penyisirian d sepanjang pantai dan laut, katanya. Danlanal menyatakan pihakya juga berupaya untuk mencari badan pesawat yang tenggelam dengan melakukan pendeteksian logam. Namun, unsur-unsur pencarian belum didukung oleh peralatan lengkap, sehingga sulit mendektesi logam di dasar laut, ujarnya. "Sementara ini, peralatan yang kita punya Ekosunder (peralatan pengukur kedalaman air). Jadi kedalaman jatuhya pesawat mencapai 70 mater, sedangkan tim penyelam sudah melakukan pencarian pada kedalaman 60 meter, namun belum berhasil menemukan badan pesawat, karena banyak karang," ujarnya. Kondisi perairan di Sabang Selasa siang cukup baik, sehingga jarak pandang cukup jelas. "Kita berharap dengan adanya tambahan personel, termasuk tim penyelam, badan pesawat bisa ditemukan, termasuk tiga korban lainnya," ujar Tri wahyudi. Sementara itu, keluarga korban yang sejak Senin (31/12) sudah berada di Sabang sangat berharap agar ketiga korban bisa ditemukan. Pencarian korban juga melibatkan ulama. Mereka melakukan dzikir dan berdoa di laut agar jasad korban bisa ditemukan. Tiga dari tujuh korban pesawat Nomad milik TNI Angkatan Laut yang belum ditemukan adalah Lettu Eri Syambudi (pilot), Letda Aris Supitoyo (co pilot), dan Mayor Suwito (Komandan Lanudal Sabang). Sedangkan, empat lainnya sudah ditemukan, dua orang selamat, yakni Agus Riadi dan Serka Agustono, sedangkan dua lagi meninggal dunia, yaitu Triadi dan Serma F. Yudi. Kedua korban selamat sudah diterbangkan ke Jakarta untuk mendapat perawatan intensif, sedangkan korban meninggal dikebumikan di kampung halaman masing-masing di Medan (Sumut) dan Jogyakarta. (*)

Copyright © ANTARA 2008