Solo (ANTARA News) - Pasokan listrik dari sekitar 400 gardu milik PT PLN Area Pelayanan Jaringan (APJ) Surakarta, Jawa Tengah, terputus akibat berbagai bencana alam yang terjadi di wilayah tersebut. Direktur Transmisi dan Distribusi PT PLN, Herman Darnel Ibrahim, seusai menyerahkan bantuan kemanusian bagi korban banjir di Solo, Jumat, mengatakan bahwa akibat kerusakan di gardu-gardu itu, maka aliran listrik ke 32.000 pelanggan di wilayah Surakarta dipastikan terputus. Menurut dia, kerugian sementara yang diderita PT PLN akibat berbagai bencana alam di wilayah Surakarta yang terjadi dalam tiga hari terakhir ini mencapai sekitar Rp200 juta. "Kerugian yang diderita ini baru sebatas kerusakan-kerusakan peralatan fisik milik PLN, belum termasuk kerugian akibat hilangnya potensi listrik yang dijual ke pelanggan," katanya. Ia mengatakan, instalasi listrik milik PLN yang berada di rumah para pelanggan yang terkena bencana alam, diperkirakan tidak akan mengalami kerusakan seluruhnya. "Rumah pelanggan terendam banjir, jika sudah surut tidak ada masalah jika akan dihidupkan lagi, tetapi yang terkena longsor, kemungkinan harus ada yang diganti," katanya. Untuk peralatan elektronik, seperti kulkas atau televisi, yang terendam banjir, ia mengimbau, agar sebelum digunakan harus dipastikan kebersihannya dan harus kering. "Kami akan membuat edaran yang berisi imbauan, agar memastikan peralatan elektonik yang akan digunakan benar-benar aman," katanya. Sementara itu, dalam kesempatan ini, PT PLN menyumbang sebanyak 1.000 paket sembako bagi korban banjir di Solo. Bantuan ini secara langsung diserahkan kepada Wakil Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudiatmo, yang kediamannya juga terendam banjir akibat luapan Bengawan Solo. Selain di Solo, PT PLN juga telah menyiapkan bantuan logistik bagi daerah lain yang juga terkena bencana. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007