Ngawi (ANTARA News) - Terbatasnya jumlah perahu karet dan speed boat menyebabkan ribuan korban banjir yang tersebar di sejumlah desa di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, belum terevakuasi dan mereka masih bertahan di atap-atap rumah. Menurut Camat Geneng, Ngawi, Joko Santoso, jumlah speed boat yang ada saat ini hanyalah enam unit, sementara ribuan orang di Kecamatan Geneng dan Kwadungan masih bertahan di atap rumah karena masih terjebak banjir setinggi sekira empat meter. "Jumlah (perahu karet dan speed boat) tersebut sangat kurang, karena masih banyak warga yang terjebak di tengah-tengah banjir," katanya saat ditemui, Kamis. Enam speed boat yang digunakan untuk evakuasi korban saat ini adalah milik TNI AU Lanud Iswahyudi, TIM SAR, dan pihak swasta yang membantu mencari korban di sejumlah desa. Korban banjir yang sudah berhasil dievakuasi, menurut Camat, kini ditampung di kantor Kecamatan Geneng yang dijadikan lokasi pengungsian. "Sekitar 350 warga sudah diungsikan dari Kecamatan Geneng. Jumlah tersebut diperkirakan akan terus bertambah mengingat masih banyak warga yang belum dievakuasi" katanya. Desa-desa di Kecamatan Kwadungan yang masih tergenang setinggi empat meter antara lain Desa Pojok, Kendung, Dinden, Purwosari, Genengan, Sumengko dan Simo. Sedangkan di Kecamatan Geneng meliputi Desa Klampisan, Kasreman, Sidarejo, Kersikan, Gempel, Kertoharjo, dan Klitik.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007