Jakarta (ANTARA) - PT Isuzu Astra Motor Indonesia mengumumkan bahwa kendaraan niaga Isuzu Traga akan diekspor ke sejumlah negara Asia Tenggara (ASEAN) pada akhir tahun 2019.

Kendaraan di kelas medium pickup yang dikenalkan pada April tahun lalu itu, menjadi salah satu produk andalan Isuzu dengan penjualan 1.583 unit periode Januari-April 2019.

"Isuzu Traga sendiri 100 persen dirakit di Indonesia, di pabrik kami yang berada di Karawang, dan besar harapan kami untuk membawa Isuzu Traga ke beberapa negara di Asia Tenggara yang akan dilakukan akhir tahun ini," kata President Director PT Isuzu Astra Motor Indonesia, Ernando Demily, dalam keterangannya, Selasa.

Traga, sebagai pesaing Mitsubishi L300, menawarkan aplikasi kargo dan box langsung dari agen pemegang merek (APM) sehingga diklaim mampu memenuhi kebutuhan angkut untuk hasil perkebunan, material bangunan, serta memenuhi kebutuhan industri, jasa ekspedisi, hingga katering.

Isuzu Traga mengusung local content sebanyak 51,7 persen dan menggunakan mesin legendaris Isuzu 4JA1-L berkapasitas 2.500 cc Diesel Direct Injection. Model itu memiliki GVW 2.950 kg, serta didukung system transmisi dengan 5 percepatan dengan memiliki radius putar 4.5 meter.

Isuzu Traga mengusung dimensi kargo besar di kelasnya dengan panjang 2.810mm dan lebar 1.620 mm, serta kargo seluas 4,6m2. Mobil ini mampu membawa kurang lebih 60 galon Air dalam sekali angkut, atau 12 galon lebih banyak dari kendaraan kompetitor.

Penjualan Isuzu

Pemilu 2019 menjadi salah satu tantangan bagi beberapa sektor bisnis, termasuk otomotif, karena pesta demokrasi itu cukup mempengaruhi aktivitas masyarakat untuk menunda pembelian barang mewah ataupun berinvestasi pada bisnisnya.

Kendati demikian, Isuzu justru mencetak pertumbuhan penjualan 7,5 persen, dengan total 7.627 unit yang mengacu data Retail Sales Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) periode Januari-April 2019.

Traga menyumbang 1.583 unit, Isuzu ELF 4.297 unit dan segmen medium truck Isuzu GIGA menyumbang 1.051 unit.

"Isuzu yakin penjualan otomotif di Indonesia akan terus membaik, walaupun agak sedikit melambat dikarenakan Pemilu. Di sisi lain kebutuhan masyarakat untuk membeli kendaraan akan bertumbuh, dan kemungkinan akan terjadi di semester II 2019, setelah hasil Pemilu keluar," pungkas Ernando Demily.


Baca juga: Suzuki New Carry bakal diekspor ke 100 negara

Baca juga: Penjualan Tata Motors melonjak 51 persen didominasi model pickup
Pewarta:
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019