Medan (ANTARA News) - Amblasnya rumah milik Sukri Pasaribu dan Umar Siregar di Lingkungan II Kelurahan Pasar Belakang, Kodya Sibolga, Sumatera Utara, diperkirakan bukan disebabkan oleh pengaruh gempa bumi yang menggetarkan daerah itu Sabtu malam (22/12) lalu. Dua rumah yang amblas hingga kedalaman tiga meter itu, menurut Kabag Humas Pemko Sibolga, Edison Sitorus, yang dihubungi ANTARA Senin, bisa saja disebabkan oleh pengaruh air laut pasang yang sering terjadi di kawasan tersebut. Tanah yang tumpangi dua rumah warga tersebut turun secara tiba-tiba pada Minggu (23/12) pukul 09.45 WIB. "Bisa saja akibat abrasi (pengikisan-red), belum tentu disebabkan getaran gempa," kata Edison. Berdasarkan data Badan Metereologi Geofisika (BMG) Pinang Sori, gempa berkekuatan 5,8 Skala Richter (SR) yang terjadi Sabtu (22/12) malam, berada pada 2.16 derajat Lintang Utara (LU) dan 96.66 derajat Bujur Timur (BT). Pusat gempa itu berada pada 48 kilometer Tenggara Sinabang, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) pada kedalaman 10 kilometer. "Saya sudah langsung turun ke lokasi kejadian itu. Tidak benar rumah yang rusak tersebut adalah akibat pengaruh getaran gempa," jelas Edison.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007