Sukabumi (ANTARA News) - Sebanyak enam nelayan asal Pelabuhanratu dilaporkan hilang dan tak pernah kembali lagi ke dermaga Pelabuhan Perikanan Nusantara Pelabuhanratu (PPNP), sejak para nelayan itu melaut pada Sabtu (1/12). Keterangan yang dihimpun ANTARA News di Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat, Minggu, menyebutkan, enam orang nelayan yang menggunakan Kapal Motor (KM) Yakin Grup 07 itu, yakni Rahim (51), sebagai nahkodanya, beserta lima orang anak buah kapal (ABK), Agus (31), Andi (23), Anto (24), Uda (27), dan Suki (31). Para nelayan yang hilang itu status kependudukannya adalah warga Sulawesi Selatan, kecuali Anto yang menikah dengan Ina Marlina, warga Cipatuguran, Kelurahan/Kecamatan Pelabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Menurut salah seorang rekan korban, Armedi, keenam rekannya itu berangkat dari Pelabuhanratu dengan tujuan perairan Cilacap, Jawa Tengah. KM Yakin Grup 07 yang membawa mereka merupakan kapal tangkap ikan rumpon. Tetapi, lanjut dia, sejak mereka meninggalkan dermaga PPNP pada Sabtu (1/12) lalu, hingga kini tak pernah kembali. Pada minggu pertama rekan-rekan nelayan tidak curiga apa-apa karena kapal mereka dan bekal yang dibawa biasanya untuk melaut selama lebih dari satu pekan, bahkan pada sehari setelah keberangkatannya sejumlah nelayan masih bertemu dengan KM Yakin 07 di tengah lautan. Namun selama dua pekan KM Yakin Grup 07 tak kembali, rekan-rekan nelayan maupun keluarga mulai curiga dan sejumlah nelayan yang baru pulang melaut juga mengaku tak pernah melihat lagi KM Yakin Grup 07. Keluarga Anto kemudian berupaya mencaritahu keberadaan para nelayan itu kepada sejumlah paranormal, dan juga melaporkan kejadian tersebut kepada Satpol Air Pelabuhanratu. Upaya pencarian pun dilakukan dengan menyisir perairan Sukabumi selatan, mulai dari batas Kabupaten Cianjur sampai batas Provinsi Banten bersama Pos TNI AL Pelabuhanratu dan sejumlah nelayan. "Kabar terakhir yang kami terima pada Sabtu malam (22/12), ada nelayan yang sempat kontak dengan mereka dan posisinya kini berada di perairan lepas pantai Cidaun, Kabupaten Cianjur," kata Kasat Polair Pelabuhanratu, Aiptu Rukiman pula. Berdasarkan informasi tersebut, KM Yakin Grup 07 diduga mengalami kerusakan mesin, sehingga tak bisa kembali ke Pelabuhanratu. "Kami tengah memastikan posisi KM Yakin Grup 07, untuk selanjutnya melakukan pertolongan kepada keenam nelayan tersebut," ujar dia lagi. Rukiman menyebutkan, gelombang laut Pelabuhanratu saat ini cukup besar, sehingga para nelayan diminta untuk meningkatkan kewaspadaannya dalam melakukan aktivitas melaut mereka. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007