Jakarta (ANTARA News) - Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Taufiq Effendi mengatakan pemerintah menargetkan meningkatkan peringkat investasi Indonesia menjadi urutan ke-75 dari saat ini, yang berdasarkan hasil survei "International Finance Corporation" berada di urutan 135 dari 175 negara. "Target kita untuk tahun depan berada pada peringkat ke-75," ujar Taufiq, usai mengikuti rapat tentang "Doing Business Indonesia" di Kantor Wapres, Jakarta, Rabu. Hadir pada rapat itu sejumlah mentari, yakni Mendagri Mardiyanto, Menkeu Sri Mulyani, Menakertrans Erman Suparno, Menteri Perindustrian Fahmi Idris, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Paskah Suzetta, (Menkominfo) Muhammad Nuh serta Menkum dan HAM Andi Mattalata. Taufiq menjelaskan pemerintah juga telah membentuk tim untuk melakukan pemantauan terhadap berbagai upaya yang mampu meningkatkan peringkat investasi Indonesia tersebut. Tim tersebut, menurut Taufiq, akan segera melakukan tugasnya memantau pelaksanaan investasi di sejumlah kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Surabaya dan Medan. Tim pemantau ini intinya adalah mengawasi bagaimana pelayanan kepada mereka yang ingin berinvestasi di Indonesia. Wapres Jusuf Kalla yang memimpin rapat, memberi waktu dua bulan kepada tim untuk memantau pelaksanaan investasi serta memberi batas waktu satu bulan untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang mereka temui. Mengenai upaya-upaya yang dilakukan guna meningkatkan peringkat investasi Indonesia, antara lain Departemen Hukum dan HAM mempersingkat perizinan pendirian perseroan terbatas dan Depdagri menghapuskan surat keterangan domisili. Proses ijin pendirian perseroan terbatas yang sebelumnya tujuh hari juga dipersingkat menjadi hanya satu hari saja. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007