Jakarta (ANTARA) - Nissan Motor yang telah menjual 5,516 juta unit mobil pada 2018, laba bersihnya turun drastis 57,3 persen dalam periode itu meskipun performa pasarnya di China tumbuh dengan balk.

Nissan hanya membukukan laba bersih 319,1 miliar yen pada tahun lalu, terkoreksi 57,3 persen dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 746,9 miliar yen, menurut Nissan dalam laporan keuangan tahunan 2018, dikutip Selasa.

Walaupun tumbuh 2,9 persen di China, penjualan Nissan secara global turun 4,4 persen lantaran kinerja yang tidak menggembirakan di sejumlah kawasan, terutama di Amerika Serikat dan Eropa.

Baca juga: Nissan X-Trail terbaru tertangkap kamera uji jalan di Jakarta

Di China, Nissan menyampaikan penjualannya tumbuh 2,9 persen menjadi 1,564 juta unit, mewakili 5,9 persen pangsa pasar. Performa kuatnya di pasar terbesar duna itu dimotori oleh model Kicks terbaru, X-Trail, dan Sylphy.

Namun, di AS, Nissan menorehkan hasil mengecewakan, penjualannya turun 9,3 persen menjadi hanya 1,444 juta unit setara 8,4 penguasaan pangsa pasar. Sementara di Eropa, termasuk Rusia, penjualan Nissan turun signifikan, 17,8 persen, menjadi 536.000 unit jaja.

Kemudian di pasar lainnya, termasuk Asia dan Oceanía, Amerika Latin, Timur Tengah dan Afrika, penjualan Nissan turun tipis 0,4 persen menjadi 815.000 unit.

Khusus di pasar domestik Jepang, performa pasar Nissan tumbuh 2,1 persone, dengan volume penjualan 596.000 unit, didorong menguatnya penjualan Note dan Serena yang judah mengusung teknologi e-Power dan ProPilot.

Baca juga: "Cerita Livina" di Banda Aceh

Baca juga: Tanggapan Nissan Indonesia soal potensi Leaf jadi taksi listrik

 
Pewarta:
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019