Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah belum menjamin akan mampu memenuhi pengadaan listrik bagi program Rumah Susun Sederhana (RSH) tahun 2008 yang ditargetkan sebanyak 225.000 unit. Menurut Pejabat Ditjen Listrik dan Pemanfaatan Energi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, Win Sisma, di Jakarta Rabu, pasokan listrik pada 2008 diperkirakan hanya 60 Mega Watt. "Kemungkinan untuk memenuhi kebutuhan 75.000 juga masih sulit akibat dari keterbatasan pasokan listrik tahun 2008, Sehingga kelangkaan listrik bagi RSH masih akan dialami," ujarnya. Kebutuhan listrik, kata Win, jauh di atas tambahan pasokan itu. Sekalipun belum dihitung secara persis data-data perumahan yang mengalami kessulitan akan tetapi pasti banyak menjadi korban. Harus ditanya ke masing-masing wilayah kemudian disandingkan dengan laporan PLN. Namun PT PLN juga belum memberikan laporan soal kebutuhan listrik perumahan ke pemerintah. Anggota Komisi Energi DPR, Agusman Effendi, mengatakan kerawanan listrik di Indonesia bakal terjadi hingga 2010. "Tahun depan di luar Jawa-Bali akan kosong (tak ada listrik)," ujarnya. Pemicunya adalah kenaikan harga minyak mentah mencapai kisaran 80-90 dolar AS per barel. Padahal asumsi harga minyak untuk subsidi 2008 hanya 60 dolar AS per barel. Kondisi ini yang akhirnya menyumbang kesulitan pengadaan listrik bagi RSH, jelas Agusman.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007