Jakarta (ANTARA News) - Investor tol Trans Jawa menjelang akhir tahun 2007 mulai melaksanakan percepatan pembebasan tanah, sehingga diperkirakan tahun 2008 pembangunan konstruksi sudah bisa dimulai. "Kami sudah mendapat persetujuan menambah dana Badan Layanan Umum (BLU) untuk menalangi pembebasan tanah sebesar Rp3,8 triliun pada tahun 2008," kata Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Hisnu Pawenang, di Jakarta, Minggu. Pusat Investasi Pemerintah (PIP) Departemen Keuangan sudah megucurkan dana BLU bagi pembebasan tanah tol sebesar Rp4,4 triliun, sebelumnya Rp600 miliar dikucurkan tahun 2007, kata Hisnu pula. Menurut dia, dana BLU Rp3,8 triliun merupakan bagian dari alokasi dana BLU sampai tahun 2009 sebesar Rp5,7 triliun, untuk memenuhi kebutuhan tambahan 24 ruas jalan tol. "Dana BLU sebesar Rp600 miliar sudah tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan pembebasan tanah tol. Jumlah sebesar itu telah terserap Rp120 miliar, sehingga tahun 2008 harus minta tambahan lagi," ujar dia pula. PT Nujwa Sumo Agung, investor Surabaya-Mojokerto, salah satu perusahaan konstruksi jalan tol, saat ini telah melakukan inventarisasi pembebasan tanah di atas 50 persen, serta sudah memanfaatkan sebagian dana BLU, kata Hisnu. Begitu juga PT Semesta Marga Raya (SMR), justru saat ini tengah bersiap memasuki tahap konstruksi dalam waktu dekat, setelah sebagian besar tanah sudah berhasil dibebaskan. Hal ini juga diakui Direktur Utama PT Semesta Marga Raya, Harya M Hidayat. Menurut Hidayat, masa konstruksi ini merupakan kelanjutan masa prakonstruksi khususnya dalam pembebasan lahan. "Saat ini, lahan yang sudah siap dan telah dibebaskan mencapai 70 persen. Paling lambat Januari tahun 2008, pembebasan lahan akan tuntas," ujar dia optimistis. Harya menyatakan, seluruh perkembangan aktual pembangunan tersebut senantiasa dilaporkan kepada institusi keuangan yang akan menjadi mitra pembiayaan proyek. "Kami senantiasa berusaha menjaga kepercayaan dan akuntabilitas yang diberikan oleh mitra-mitra kami," tukas dia pula. Hisnu mengakui pula, PT SMR merupakan investor jalan tol dengan pembebasan lahan paling progresif dibanding ruas yang lain. PT Jasa Marga Tbk sebagai investor BUMN juga mengalami kemajuan dalam ruas tol Semarang-Solo dan Gempol-Pasuruan terutama dalam penyelesaian persoalan administrasi dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) khususnya pada ruas tol Semarang-Solo. Akan tetapi, kata Hisnu, seluruh ruas diyakini akan memulai proses pembebasan tanah bulan Desember 2007. Dipastikan dana BLU Rp600 miliar tidak mencukupi lagi, sehingga harus dimintakan tambahan. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007