Indramayu (ANTARA News) - Hujan yang turun sejak Senin sampai Selasa membuat Sungai Cibuaya meluap dan membanjiri Jalur Pantura Indramayu tepatnya di Desa Karanganyar, Kandanghaur sepanjang 200 meter sehingga kendaraan terpaksa berjalan merayap. Luapan sejumlah sungai juga menggenangi ratusan hektar areal sawah, ratusan rumah penduduk di tujuh wilayah Kecamatan di Indramayu yaitu Kandanghaur dan Bongas, dua daerah terparah dan kecamatan lain seperti Losarang, Lohbener, Sindang, Widasari dan Gabuswetan. Di Kecamatan Bongas dan Kandanghaur, banjir merendam ratusan rumah warga setinggi 0,2 hingga 1,2 meter dan sampai sore hari sudah surut setengahnya, namun surutnya air terhadang air pasang di muara sungai. Sejumlah petugas Polantas Polres Indramayu, pada Selasa pagi terpaksa menutup salah satu ruas jalan sebelah Selatan yang tergenang banjir itu karena air sempat naik sampai 50 centimeter dan menutup median jalan sehingga dinilai membahayakan keselamatan pemakai jalan. Setelah agak surut petugas mengalihkan arus kendaraan ke jalur sebelah Utara yang ketinggian airnya tidak begitu parah. Penyempitan jalur itu membuat antrian panjang sampai enam kilometer, dan diperparah oleh aksi saling serobot angkutan umum. Pemantauan ANTARA News, Selasa siang, ketinggian air yang menggenangi badan jalan di Jalur Pantura tepatnya di Desa Karanganyar Kecamatan Kandanghaur tinggal 25 cm, sehingga kendaraan masih merayap perlahan. Kemacetan arus kendaraan di lokasi banjir itu diperparah oleh lalu-lalangnya warga yang menyeberang jalan menggunakan becak atau gerobak sehingga sesekali arus terhenti. Sejumlah anak-anak dan ibu-ibu menggendong bayi berdiri sepanjang jalan meminta sedekah dari pengendara yang melintas. Dengan ember dan baskom, mereka menyongsong uang recehan yang dilontarkan para pengemudi. Camat Kandanghaur Drs Aris Tarmidi masih terus mendata jumlah rumah warga yang tergenang banjir. "Jumlahnya mencapai ratusan tetapi kami masih terus mendata rumah warga dan masih berusaha menyelamatkan mereka yang terkepung banjir," katanya. Ia mengungkapkan, banjir melanda seluruh desa, namun yang terparah melanda Desa Karanganyar, Wirapanjunan, Bulak, Ilir, Parean Girang, Pranti dan Soge. "Air lambat surut, dan diduga hujan di hulu sungai cukup lebat sehingga air masih tampak deras," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007