Jakarta (ANTARA News) - PT Pertamina (Persero) akan menaikkan kembali harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi jenis Pertamax, Pertamax Plus, Biopertamax, dan Pertamina Dex rata-rata 10 persen per 1 Desember mendatang. Deputi Direktur Pemasaran Pertamina Hanung Budya sebelum rapat kerja Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro dengan Komisi VII DPR di Jakarta, Rabu, mengatakan kenaikkan itu tidak bisa dihindari lagi karena tingginya harga minyak dunia saat ini. "Harga minyak masih tinggi," katanya. Sebelumnya, per 15 November, Pertamina sudah menaikkan harga produk tersebut dibandingkan 1 Nopember 2007. Harga Pertamax di wilayah Jakarta, Banten, dan Jawa Barat per 15 Nopember naik menjadi Rp6.950 per liter dibandingkan harga per 1 Nopember Rp6.250 per liter. Sedangkan, harga Pertamax Plus di wilayah sama naik dari Rp6.400 menjadi Rp7.150 per liter, Pertamina Dex dari Rp7.500 menjadi Rp8.100 per liter, dan Biopertamax menjadi Rp6.950 dari sebelumnya Rp6.250 per liter. Harga baru Pertamax, Pertamax Plus, Pertamina Dex, dan Biopertamax di wilayah lainnya juga mengalami kenaikan per 15 Nopember yang berkisar antara Rp600-800 per liter. Mengenai harga BBM industri per 1 Desember 2007, Hanung mengaku, belum ditentukan. "Tapi, pastinya naik," lanjutnya. Pada 15 Nopember lalu, Pertamina telah menaikkan harga BBM industri namun khusus pembelian di agen rata-rata 10,98 persen dari harga yang ditetapkan 1 November lalu. Kenaikan harga itu tidak berlaku bagi pembelian melalui kontrak jangka panjang ke Pertamina. Volume penjualan BBM industri melalui agen hanya berjumlah delapan persen dari keseluruhan penjualan BBM industri Pertamina. Sebanyak 92 persen lainnya melalui kontrak langsung ke Pertamina.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007