Jakarta, 27 November 2007 (ANTARA) - Penanaman serentak 79 juta pohon yang dipimpin oleh Presiden RI, Soesilo Bambang Yudhoyono, di Desa Cibadak, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Bogor, pada tanggal 28 November 2007 ini, merupakan kegiatan penanaman pada waktu yang bersamaan di berbagai lokasi di Indonesia. Aksi Penanaman Serentak Indonesia dan Pekan Pemeliharaan Pohon yang secara bersamaan menanam 79 juta pohon di 78.433 lokasi, meliputi lokasi di 71.555 desa, 5.641 kecamatan, 349 kabupaten, 91 kota, 33 provinsi, 33 Kodam, 33 Polda/Polwil, 349 Kodim, 349 Polres, dan beberapa lokasi di kawasan hutan. Penanaman pohon tersebut akan dilakukan oleh para pejabat dan karyawan instansi pemerintah pusat dan daerah, TNI dan Polri Pusat dan daerah, para gubernur, bupati, walikota, camat, lurah/kepala desa, BUMN, serta asosiasi dan swasta kehutanan didukung ormas, LSM dan seluruh masyarakat Indonesia. Lokasi penanaman pada lahan desa, halaman sekolah/kantor/instansi, lahan kompleks perumahan, lahan milik desa/masyarakat/instansi/pemerintah/TNI/kepolisian dan kawasan hutan yang dikelola BUMN/BUMD/swasta. Tujuan penanaman serentak di seluruh Indonesia adalah untuk mengurangi dampak pemanasan global, meningkatkan penyerapan gas CO2, SO2, dan polutan lainnya, mencegah banjir, tanah longsor, dan kekeringan, serta meningkatkan upaya konservasi sumberdaya genetik tanaman hutan. Dalam upaya mendorong semangat kebersamaan dan tekad kuat seluruh masyarakat untuk perbaikan lingkungan, perlu dilakukan penanaman serentak sebagai langkah awal dimulainya kegiatan penanggulangan pemanasan global, dengan Aksi Penanaman Serentak dan Pekan Pemeliharaan Pohon. Aksi Penanaman serentak dan Pekan Pemeliharaan Pohon dilaksanakan bersamaan menyongsong Pertemuan Internasional tentang Perubahan Iklim Global di Bali Desember 2007. Pertemuan Internasional tersebut, dapat menjadi momentum strategis bagi bangsa Indonesia untuk menunjukkan kepada dunia bahwa bangsa Indonesia telah lama memiliki kesadaran, kepedulian dan tekad yang besar serta kemampuan memulihkan degradasi sumberdaya hutan dan lahan. Aksi Gerakan Penanaman Pohon harus intens dilakukan, diperluas jangkauannya dan diperbanyak jumlahnya, karena tantangan lingkungan hidup yang paling berat akan dialami manusia di bumi ini ke depan adalah terjadinya pemanasan global dan perubahan iklim. Pemanasan global dan perubahan iklim yang akan terjadi dapat dicegah dengan melakukan penanaman pohon yang semakin diperluas dan diperbanyak. Pohon dengan satuan tegakan dan luasan yang cukup dapat menyerap dan menyimpan karbon yang menjadi penyebab pemanasan global. Untuk keterangan tambahan, silakan hubungi Achmad Fauzi, Kepala Pusat Informasi Kehutanan, Departemen Kehutanan, Telp: (021) 570-5099, Fax: (021) 573-8732

Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2007