Sidoarjo (ANTARA News) - Peneliti menyatakan kandungan emas dalam lumpur yang menyembur di sumur eksplorasi Lapindo Brantas Inc di Porong, Sidoarjo, Jatim, sangat kecil sehingga tidak ekonomis untuk dieksplorasi. "Berdasarkan hasil penelitian sementara untuk mengetahui komposisi dalam lumpur, ternyata memang ada kandungan emas. Tapi sangat kecil," kata Kepala Tim Penelitian Badan Geologi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, Ir Rudi di Sidoarjo, Selasa. Menurut dia, penelitian yang dilakukannya dengan cara mengambil sampel mulai dari satu hingga satu setengah meter, hasil akhir akan diketahui selama dua bulan mendatang. Ia mengemukakan, penelitian pengambilan sampel oleh Badan Geologi merupakan kali kedua, setelah sebelumnya dilakukan saat Timnas dengan hasil bahwa kandungan lumpur terdiri dari yodium, natrium dan silica oksida. Namun, saat itu kandungan yang paling besar adalah yodium. Sementara itu, Humas BPLS Achmad Zulkarnain mengatakan bahwa setelah dilakukan penelitian lumpur ini, akan diuji laboratoriumkan dan nantinya akan keluar rekomendasi terkait dengan pemanfatan lumpur. "Kalau hanya bisa dimanfaatkan untuk bata, terlalu kecil nilai ekonomisnya," katanya menegaskan. Ia mengatakan, untuk penelitian dengan sampel lumpur yang didapatkan dari kedalaman lima meter hingga 10 meter nanti, akan diujikan di tiga tempat. Tiga tempat tersebut masing-masing Laboratorium milik Depkes, Australia dan Chili yang digunakan sebagai pendamping atau second opinion terkait kandungan yang berada di lumpur.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007