Jakarta (ANTARA News) - Panglima TNI Marsekal TNI Djoko Suyanto mengatakan hingga kini belum ada penunjukan kepala staf angkatan darat (kasad) baru untuk menggantikan Jenderal TNI Djoko Santoso yang telah ditunjuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Panglima TNI yang baru. "Belum...belum...belum," katanya, singkat usai menghadiri rapat paripurna TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) ke-28 di Markas Besar TNI AD, Jakarta, Selasa. Djoko Suyanto menjelaskan banyak perwira tinggi TNI AD yang berpeluang menduduki kursi orang pertama di matra darat. "Calonnya ya banyak, tapi itu kan perlu proses untuk penentuannya," kata Djoko yang akan memasuki masa pensiun pada Desember 2007 mendatang. Beberapa perwira tinggi yang berpeluang menjadi Kasad antara lain Wakil Kasad Letjen Tni Cornel Simbolon (Angkatan 1973), Komandan Pendidikan dan Latihan TNI AD (Kodiklatad) Letjen TNI Bambang Darmono (1974), Sekretaris Menko Polhukam Letjen TNI Agustadi Sasongko Purnomo (1974). Kemudian, Sekjen Departemen Pertahanan (Dephan) Letjen TNI Sjafrie Sjamsoeddin, Kasum TNI Letjen TNI Erwin Sudjono (1975) dan Panglima Kostrad Letjen TNI George Toisutta Akademi Militer 1975. Pada kesempatan yang sama Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Marsekal Muda TNI Sagom Tamboen mengemukakan penentuan siapa yang berhak menduduki kursi Kasad sepenuhnya menjadi kewenangan Presiden. "Saat perwira tinggi menyandang bintang tiga, maka yang bersangkutan bisa langsung ditunjuk oleh Presiden untuk menduduki salah satu kursi kepala staf," ujarnya. Presiden Yudhoyono telah mengusulkan Jenderal TNI Djoko Santoso untuk dimintakan persetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) agar diangkat menjadi Panglima TNI yang baru menggantikan Marsekal TNI Joko Suyanto. Penunjukan itu berdasarkan Surat bernomor R65/Pres/XI/2007 dan langsung diberikan kepada DPR Senin (26/11), untuk mendapat persetujuan sari parlemen. Presiden dalam surat itu juga menyebutkan persetujuan DPR dibutuhkan sesuai dengan pasal 17 ayat 1 UU nomor 3 Tahun 2002 junto pasal 13 ayat 2 UU 34/Tahun 2004. (*)

Copyright © ANTARA 2007