Bandung (ANTARA News) - Sedikitnya lima wanita diduga korban kelompok aliran yang menamakan diri "Alquran Suci" atau "Al Haq" berhasil diamankan petugas Polres Sumedang dalam operasi penggerebekan di sebuah markas kelompok tersebut di pinggiran kota Sumedang, Jawa Barat. Kasatreskrim Polres Sumedang AKP Hotben Gultom yang dikonfirmasi wartawan dari Bandung, Senin (19/11), membenarkan operasi penggerebekan di Kampung Empangsari RT 01/01 Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung tersebut pada Sabtu (17/11) dini hari, namun demikian pihaknya hanya mengamankan lima orang yang diduga sebagai korban. Sedangkan dua wanita tersangka pimpinan kelompok tersebut, kata Hotben, sempat melarikan diri dan hingga Senin sore masih dalam pengejaran. "Operasi penggerebekan kelompok Alquran Suci itu berdasarkan laporan warga masyarakat yang mencurigai adanya sekelompok orang kemudian dari hasil penyelidikan selama beberapa hari," katanya. Menurut Hotben, pihaknya selain mengamankan lima orang wanita korban aliran sesat itu, juga menyita sejumlah dokumen berkaitan dengan kegiatan kelompok tersebut. "Kami masih melakukan pengembangan dan penyelidikan lebih lanjut dan masih mengejar tersangkanya," katanya. Kelima korban yang berhasil diamankan itu, yakni Siti Maemunah (22) warga Kampung Gedung Bogo Suku Kecamatan Way Serdang Kabupaten Talang Lampung; Khaiyaroh (23) Gempolsari Blok 18 No 100 RT 03/03 Kecamatan Gempolsari Kabupaten Bandung; Nani Rohaeni (20) warga Paratag, Gununghalu Kabupaten Bandung; Yesi Susanti (21) warga Jalan Raya Palembang Sekayu Seigaci Kecamatan Sekayu Kabupaten Muba Sumsel dan Wintarti (22) asal Kebumen. Adapun modus kelompok tersebut, kata dia, sebenarnya lebih kepada pemerasan dan penipuan dengan modus atau berkedok agama. "Mereka (korban) sebagian merada diperas dan ditipu oleh pimpinan kelompok tersebut dengan dalih untuk infaq dan sodaqoh serta diancam bila keluar dari kelompok itu," kata Kasatreskrim. Pengungkapan kelompok aliran sesat "Alquran Suci" juga dibenarkan oleh Ketua Tim Investigasi Aliran Sesat Forum Ulama Ummat Indonesia (TIAS FUUI) Jabar, Hedi Muhammad. "Kami masih menunggu laporan dari pihak kepolisian terkait dengan pengungkapan kelompok tersebut," katanya.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007