Surabaya (ANTARA News) - Chris Salam, adik bungsu aktor Roy Marten yang juga pengacara, menyatakan bahwa kakak kandungnya membantah telah mengikuti "pesta" Sabu-Sabu (SS) sebagaimana keterangan yang tertuang dalam BAP (Berkas Acara Pemeriksaan). "Mas Roy Marten dalam BAP dengan sekitar 30 pertanyaan selama enam jam lebih itu intinya tidak tahu-menahu tentang `pesta` sabu-sabu (SS) yang dituduhkan itu," katanya di lantai 5 gedung Reserse Kriminal (Reskrim) Markas Polisi Wilayah Kota Besar (Mapolwiltabes) Surabaya, Jumat. Dalam pemeriksaan, katanya, Roy Marten tidak mengakui telah mengkonsumsi SS, kecuali dia berada pada tempat dan waktu yang salah. "Dia mengaku tidak memakai SS, karena dia tak melihat apa yang dilakukan keempat tersangka lain," katanya. Apalagi, katanya, Roy Marten tidak sedang berada di kamar A Hong Kho Hay dan kawan-kawannya yang "pesta" SS di kamar 364, karena dirinya sendirian di kamar 465. "Dalam BAP, Mas Roy bilang dia datang ke hotel atas undangan Fredy untuk membicarakan bisnis modeling, apalagi di kamarnya juga tidak ada bukti SS," katanya. Oleh karena itu, katanya, Roy Marten tidak terlibat dengan jaringan A Hong Kho Hay yang merupakan bandar SS itu. "Jadi, semua keterangan dalam BAP akan diuji dalam pengadilan, apakah Roy Marten terlibat dalam jaringan itu atau tidak," katanya. Ditanya tentang rencana keluarga Roy ke Surabaya, ia mengatakan, Roy tidak ingin ada opini yang menyimpang dari BAP, karena itu dia tidak ingin keluarganya datang ke Surabaya. "Juru bicara-nya, ya kami," katanya. Tentang hasil tes urine dan tes darah yang menyimpulkan positif bagi Roy Marten dan ke-empat rekannya, ia mengatakan hasil itu masih bersifat sementara. "Karena hasil uji Laboratorium Forensik (Labfor) Polri Cabang Surabaya di Mapolda Jatim hingga kini belum ada," katanya. Sebelumnya, Roy Marten saat ditanya wartawan di sela-sela pemeriksaan menyatakan "no comment" terkait kemungkinan dirinya saat ditangkap sedang mengkonsumsi SS atau tidak. "'No comment', saya 'nggak' mau komentar, saya senang dikunjungi adik. Saat itu, saya tidur pulas," katanya. "Saat itu" yang dimaksud Roy adalah saat pesta SS berlangsung di salah satu hotel berbintang di Surabaya tersebut. Pada pekan lalu (10/11), Roy menghadiri kampanye penanggulangan penggunaan narkoba di gedung Graha Pena Surabaya yang dihadiri Kepala Kepolisian Negara RI (Kapolri) Jenderal Pol Sutanto, dan Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Pol I Made Mangku Pastika. Roy tertangkap polisi pada Selasa (13/11) pukul 18.00 WIB dengan dugaan terlibat "pesta" SS, yang melibatkan tersangka A Hong Kho Hay di hotel di kawasan Jalan Ngagel, Surabaya. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007