Jakarta (ANTARA News) - Pembalap nasional yang juga teman dekat aktor Roy Marten, Alexander Atmasoebrata, mengatakan Roy telah mengonsumsi sabu sejak 10 tahun lalu dan hingga kini masih menjalani pengobatan untuk menyembuhkan ketergantungannya pada jenis narkoba tersebut. "Sepuluh tahun dia memakai sabu dan tidak pernah diobati. Sekarang ini dia pun sedang dalam pengobatan," kata Atmasoebrata di Markas Besar Polri Jakarta, Rabu, sebelum menemui penyidik Badan Reserse Kriminal Mabes Polri guna meminta penjelasan soal penangkapan Roy di Surabaya. Karena lamanya Roy mengonsumsi sabu dan kini tengah menjalani pengobatan, Atmasoebrata mengaku tidak yakin kalau Roy memakai sabu saat ditangkap Polwiltabes Surabaya. "Saat ditangkap, Roy sedang tidur, tidak memakai dan tidak menggunakan sabu," katanya. Tentang hasil tes darah dan urin Roy yang positif mengandung narkoba, ia mengatakan, komponen narkotika itu masih ada di dalam tubuh Roy karena ia mengonsumsinya dalam rentang waktu lama. Lagi pula, ia menambahkan, selama masa pengobatan aktor film dan sinetron itu masih tetap diberi narkoba untuk kepentingan penyembuhan. Untuk itu ia meminta masyarakat agar menilai secara jernih kasus tersebut dan tidak menyudutkan Roy. Ia bahkan memuji keberanian Roy yang mau bercerita soal maraknya peredaran narkoba di Lapas Cipinang, tempat ia menjalani hukuman karena kasus yang sama tahun 2006. "Tidak ada yang berani testimoni soal narkoba di LP Cipinang, hanya Roy yang berani. Bahkan karena testimoni itu Kapolri membuat keputusan untuk memisahkan tahanan pengguna dan pengedar narkoba," katanya. Menurut dia, ketika bertemu Kapolri dalam penyuluhan narkoba di Surabaya, Roy juga bercerita kepada Kapolri tentang kemudahan mendapat narkoba di lembaga pemasyarakatan tersebut dengan mengatakan hanya butuh waktu lima menit untuk mendapat narkoba di Lapas Cipinang. "Roy mengatakan gampang sekali cari narkoba di LP Cipinang. Ia bilang pernah melihat ada orang mati karena narkoba di LP Cipinang," katanya. Ia menjelaskan, Roy berada di Surabaya atas ajakannya. Roy, menurut dia, diminta menceritakan pengalamannya dalam acara penyuluhan bahaya narkoba. Menurut dia, meski Badan Narkotika Nasional (BNN) yang mengundang Roy ke Surabaya dia yang menanggung biaya keberangkatan Roy. Tetapi saat acara selesai Atmasoebrata mengaku langsung kembali ke Jakarta sedangkan Roy memilih tinggal terlebih dahulu di Surabaya. "Tidak tahunya ia ketemu teman lama di LP Cipinang dan tertangkap polisi," demikian Atmasoebrata.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007