Jakarta (ANTARA News) - Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) mempersingkat prosedur untuk pelaksanaan produksi migas guna mempercepat peningkatan produksi migas dari dua bulan menjadi 13 hari kerja. Kepala BP Migas, Kardaya Warnika di DPD, Jakarta, Senin, mengatakan upaya yang dilakukan untuk percepatan produksi lapangan migas yang sudah ditemukan cadangannya, yakni dengan cara mempersingkat prosedur yang tadinya satu sampai dua bulan lebih menjadi hanya 13 hari paling panjang. "Kalau lebih dari 13 hari harus masuk ke meja saya. Saya yang akan tentukan apakah iya atau tidak," kata Kardaya. Dia juga mengatakan, percepatan produksi juga dilakukan dengan cara tidak harus menunggu rampungnya pembangunan segala fasilitas industri, tetapi produksi dapat dilakukan seadanya sambil menunggu selesainya pembangunan fasilitas penunjang. "Proses tertentu yang dulu mau mengembangkan lapangan harus dibangun sampai selesai baru diproduksikan, sekarang kita coba nggak usah sampai selesai. Kalau sudah bisa produksi 10 persen maka 10 persen langsung diproduksi," ujar dia. Menurut dia, hal tersebut akan diterapkan di lapangan minyak Cepu, dimana produksi puncak yang seharusnya dapat mencapai 160 ribu barel per hari, tahun 2008 jika baru bisa berproduksi 20 ribu maka angka tersebutlah yang akan diproduksi. Selain itu, dia mengatakan, tempat lain yang akan dilakukan percepatan produksi adalah di Pondok Tengah milik PT Pertamina (Persero) dan penemuan lain di South West Betara Sumatera. "Percepatan pembangunan fasilitas juga akan digenjot tahun 2008 demi percepatan produksi migas," ujar Kardaya. Namun demikian, Kardaya mengatakan, peningkatan produksi migas hendaknya dibarengi dengan efisiensi energi, mengingat Indonesia menjadi negara paling boros di dunia untuk energi.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007