Surabaya (ANTARA News) - Gubernur Jatim Imam Utomo tampaknya kurang setuju dengan usulan beberapa tokoh di Surabaya yang tergabung dalam Forum Intelektual 1945 agar peringatan Hari Pahlawan digelar di Surabaya untuk menyesuaikan dengan lokasi kejadiannya. "Itu usulan bagus, tapi jangan setiap tahun di Surabaya. Kalau waktu-waktu tertentu, misalnya 10 tahun sekali mungkin bisa," kata Gubernur kepada wartawan seusai memimpin upacara Hari Pahlawan di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Sabtu. Tokoh masyarakat Jawa Timur H Muhammad Zaini yang juga Ketua Forum Intelektual 1945 mengusulkan Hari Pahlawan digelar di Surabaya. Usulan itu katanya sudah disampaikan ke Walikota Surabaya Bambang DH, Gubernur Jatim H Imam Utomo, Menteri Sosial H Bachtiar Chamsyah, dan bahkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Menurut Imam Utomo, kalau setiap tahun diselenggarakan di Surabaya, maka hal itu akan merepotkan banyak pihak, termasuk para duta besar yang ada di Jakarta, karena peringatan Hari Pahlawan termasuk hari-hari bersejarah nasional yang biasanya juga dihadiri perwakilan negara asing. "Selain itu, kan semangat kepahlawanan ini bukan hanya milik orang Surabaya, tapi juga untuk memberikan semangat kepada seluruh masyarakat di seluruh tanah air," katanya. Sementara, mantan Kasum ABRI (kini TNI), Letjen (Pur) Suyono kepada ANTARA News menyatakan setuju dengan usulan itu. Ia menilai, usulan agar pelaksanaan peringatan hari pahlawan dekat dengan lokasi pertempuran yang sangat heorik itu sangat bagus untuk memberikan semangat bagi warga Surabaya. "Waktu pertempuran itu kan korbannya ribuan warga Surabaya meninggal. Saya kira layak juga kalau hari pahlawan di gelar di Surabaya. Cocok lah," kata penggemar motor besar yang mengaku datang ke Grahadi karena teman satu angkatan di AMN dengan Imam Utomo. Ia mengimbau agar sejumlah lokasi bersejarah kepahlawanan, khususnya di Jembatan Merah diberi tanda-tanda, walaupun hanya sekedar tulisan yang menandakan bahwa di lokasi itu pernah terjadi peristiwa besar. "Saya juga berharap agar masyarakat, baik rakyat kita sendiri maupun warga asing yag datang ke Surabaya bisa diajak keliling menyaksikan jembatan merah itu dan lokasi bersejarah lainnya," katanya. Senada dengan Letjen (Pur) Suyono, Wakil Walikota Surabaya, Arif Afandi menyatakan bahwa sudah seharusnya peringatan Hari Pahlawan digelar di Kota Surabaya. Karena menurut dia, sangat mungkin kalau pada Nopember 1945 tidak ada perlawanan dari Arek-arek Suroboyo, NKRI tidak akan pernah ada. "Sama dengan peristiwa 17 Agustus 1945 yang juga menjadi sejarah penting NKRI ini. Mengenai kemungkinan Hari Pahlawan menjadi lokal Surabaya, saya kira tidak pas. Jakarta kan juga sama, apanya yang lokal," katanya.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007