Makassar (ANTARA News) - Calon Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Abdul Azis Qahhar Mudzakkar dan Syahrul Yasin Limpo, mengaku prihatin dan kecewa karena ribuan penduduk yang memiliki hak pilih di berbagai kota/kabupaten tidak bisa menggunakan hak pilihnya karena pendataan pemilih yang tidak benar. "Saya perkirakan pemilih yang tidak bisa mencoblos mencapai 20 persen dari sekitar 5,4 juta pemilih di daerah ini," kata Azis Qahhar, calon gubernur yang diusung Koalisi Keummatan dan Kerakyatan (KKK) usai mencoblos di TPS 38 Komplex perumahan BTP Tamalanrea, Makassar, Senin sekitar pukul 10.15 Wita. Ia berharap, pemilih yang tidak bisa menggunakan hak pilihnya itu tersebar pada ketiga kandidat yang sedang bersaing sehingga tidak ada satu calonpun yang dirugikan oleh ketidak-beresan pendataan pemilih tersebut. Namun demikian, Azis Qahhar yang diusung partai Partai Bulan Bintang (PBB) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) bersama sejumlah partai Islam non-kursi di parlemen itu mwengaku optimistis meraih kemenangan dalam Pilkada langsung ini. "Saya optimistik rakyat akan memberikan kepercayaan kepada saya dan pak Mubyl Handaling (Cawagub) untuk memimpin Sulsel ke depan apalagi KPUD Sulsel sendiri telah mendeklarasikan bahwa pasangan kami adalah pasangan yang paling 'bersih'," ujarnya. Syahrul Yasin Limpo usai mencoblos di TPS 19 Kelurahan Tidung, Kecamatan Rappocini, mengemukakan bahwa kecewa terhadap KPUD sebab tidak memberikan kebijakan terhadap pemilih yang tidak terdaftar untuk menggunakan hak pilih dengan menggunakan KTP atau kartu keluarga, seperti yang dilakukan pada saat Pemilihan anggota legislatif dan Pilpres 2004. Syahrul yang diusung PAN, PDK, PDIP dan PDS itu optimistik meraih suara terbanyak dalam Pilkada langsung kali ini. Usai mencoblos bersama isteri dan seorang anaknya, Syahrul sebagai Wakil Gubernur Sulsel berkeliling memantau jalannya Pilkada di sejumlah TPS di Kota Makassar. Suasana di berbagai tempat keramaian seperti pasar-pasar dan pertokoan serta mal-mal di ibukota Sulsel ini tampak sepi hingga sekitar pukul 11.00 Wita karena banyak toko dan kios yang tutup saat kegiatan pencoblosan berlangsung. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007