Mataram (ANTARA) - PT Bank Negara Indonesia (BNI) berkomitmen mendukung pemberdayaan ekonomi kerakyatan dengan menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) wisata di Desa Semoyang, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.

Peluncuran KUR wisata BNI bersamaan dengan KUR usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), Lakupandai Bumdes dan Agen46 BNI digelar di Desa Semoyang, Kecamatan Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah, Rabu.

Hadir dalam acara tersebut CEO BNI Wilayah Denpasar, Suhardi Petrus, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) NTB, Farid Faletehan, perwakilan dari Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo), I Gede Putra Wijaya, dan Pemimpin BNI Cabang Mataram, Muh. Musyafak.

Anggota Komisi XI DPR RI H Willgo Zainar, juga turut hadir dalam acara tersebut. Politikus dari Partai Gerindra Daerah Pemilihan NTB tersebut merupakan inisiator pemberian KUR wisata bagi desa wisata Semoyang.

Dalam kesempatan itu, Willgo menegaskan bahwa penyaluran dana desa pada 2019 bertemakan membangun kedaulatan, pemberdayaan masyarakat dan ekonomi rakyat berbasis ekonomi desa dengan penekanan di sektor wisata desa dan penguatan badan usaha milik desa (BUMDes).

Menurut dia, Desa Semoyang memiliki embung yang berpotensi dijadikan miniatur Danau Toba, Sumatera Utara. Potensi tersebut harus dikembangkan, terlebih desa tersebut jaraknya relatif dekat dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.

"Kami sudah berbicara dengan jajaran Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), terkait upaya mengefektifkan KUR. Ada dukungan agar bagaimana KUR tersebut fokus untuk rakyat, baik UMKM, wisata desa, maupun program kerakyatan lainnya seperti yang kita luncurkan di Semoyang hari ini," kata Willgo.

Kepala OJK NTB, Farid Faletehan, juga sependapat bahwa dengan kemudahan mengakses KUR yang difasilitasi BNI, akan lebih membantu masyarakat terhindar dari jeratan rentenir. Harapannya, program tersebut akan berjalan dengan baik dan dapat mengembangkan potensi wilayah.

"Kami sangat mendukung pelaksanaan KUR wisata dalam hal penguatan layanan keuangan oleh BNI yang telah masuk di Desa Semoyang," ujarnya.

CEO BNI Wilayah Denpasar, Suhardi Petrus, juga menegaskan komitmen perusahaannya untuk mendukung pengembangan desa wisata di Desa Semoyang, Kabupaten Lombok Tengah, karena ada potensi wilayah yang bisa dikembangkan.

Pihaknya juga ingin Semoyang benar-benar akan menjadi desa wisata, sehingga BNI bisa melanjutkan program serupa ke desa-desa lainnya.

BNI, kata dia, telah menyediakan perangkat layanan untuk kemudahan akses KUR dengan plafon Rp25 juta tanpa jaminan dengan bunga hanya 7 persen per tahun. Kemudahan tersebut akan diberikan kepada kelompok-kelompok masyarakat yang berkomitmen mengembangkan desa wisata.

"Dengan melibatkan agen, dan BUMDes, akses keuangan masyarakat akan lebih mudah. Agen adalah kepanjangan tangan kami. Silakan saja, kebutuhan dana untuk mengembangkan diri bisa langsung melalui agen kami maupun BUMDes," kata Petrus.

Peluncuran KUR wisata, KUR UMKM, Lakupandai BUMDes dan Agen46 BNI, juga dirangkaikan dengan penyerahan sejumlah perangkat layanan transaksi dan keuangan kepada BUMDes Semoyang untuk mendekatkan pelayanan bank kepada masyarakat.

Pewarta: Awaludin
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019