Jakarta, 2 November 2007 (ANTARA) - Indonesia menjadi salah satu negara prioritas yang akan mendapat penyaluran dana Global Intiative on Forest Climate (GIFC) yang merupakan kebijakan Pemerintah Australia dalam membantu pengurangan gas emisi C02. Indonesia terpilih dengan pertimbangan merupakan salah satu negara yang memiliki kawasan hutan terluas dan letaknya berdekatan dengan Australia. Untuk program tersebut, Perdana Menteri Australia John Howard telah mengumumkan alokasi dana sebesar A$ 200 juta dalam bentuk global fund yang akan dipergunakan untuk kegiatan di berbagai negara dalam rangka penurunan greenhouse gas emissions, dengan kegiatan antara lain berupa : mencegah perusakan hutan, meningkatkan rehabilitasi hutan dan penanaman kembali kawasan hutan serta penerapan sustainable forest management. Untuk merealisasikan program GIFC, Menteri Luar Negeri RI dan Australia telah mengeluarkan Joint Announcement "Kalimantan Forest and Climate Partnership ". Dalam Announcement tersebut, Pemerintah Australia akan menyediakan anggaran sebesar A$ 30 juta, di antaranya untuk kegiatan rehabilitasi lahan gambut di Propinsi Kalimantan. Salah satu tindak lanjut Joint Announcement Departemen Kehutanan dan Bappenas dengan Pemerintah Australia yang diwakili oleh Duta Besar Australia H.E. Bill Farmer telah menandatangani dokumen kerjasama berupa Subsidiary Arrangement between Government of the Republic of Indonesia and the Government of Australia Relating to a Program of Bilateral Cooperation to Reduce Greenhouse Gas Emissions Associated with Deforestation in Indonesia under the Global Initiative on Forest and Climate pada tanggal 3 Oktober 2007 di Jakarta. Program kerjasama ini berlaku selama 5 (lima) tahun mulai Oktober 2007 sampai Oktober 2012 dengan kegiatan pokok mendukung Pemerintah Indonesia dalam Working Group Reducing Emissions from Deforestation and Degradation (REDD); Capacity Building dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan gambut; penelitian dan rehabilitasi lahan gambut. Pemerintah Indonesia dan Australia mulai mempersiapkan rencana implementasi dari Subsidiary Arrangement tersebut dan pada awal Nopember 2007 akan dilaksanakan pertemuan pejabat senior Pemerintah Australia dengan Pejabat/Institusi terkait Indonesia di Pusat dan Propinsi serta kunjungan lapangan pada kawasan gambut dan beberapa Kawasan Taman Nasional di Kalimantan. Untuk keterangan tambahan, silakan hubungi Achmad Fauzi, Kepala Pusat Informasi Kehutanan, Departemen Kehutanan, Telp: (021) 570-5099, Fax: (021) 573-8732

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2007