Jakarta (ANTARA News) - Festival seni kontemporer Art Summit Indonesia 2007 (ASI) yang digelar selama November akan menghadirkan berbagai karya seniman dari berbagai negara, mulai dari pertunjukan wayang listrik hingga pertunjukan instalasi unik dari Prancis. Ketua tim artistik Art Summit Indonesia 2007, Putu Wijaya, dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat, mengatakan bahwa sepanjang November 2007 ASI akan menghadirkan 29 pertunjukan seni kontemporer baik di bidang tari, teater, maupun musik. "Beragam pertunjukan seni dari 11 negara peserta sangat patut untuk disaksikan karena banyak hal baru dan unik di dalamnya. Kita bahkan tidak perlu jauh-jauh ke luar negeri untuk menyaksikannya karena mereka yang membawanya ke Jakarta dalam festival ini," kata Putu. Ia mencontohkan pertunjukan wayang listrik oleh Made Sidia yang akan menjadi pertunjukan pembuka festival ini di Graha Bhakti Budaya Taman Ismail Marzuki, Kamis, 1 November 2007. "Pertunjukan ini mempertemukan pertunjukan wayang klasik dan modern dengan konsep video, lalu dibalut harmonisasi gamelan, keyboard, gitar, dan drum," ujarnya menjelaskan. Sementara itu, yang tak kalah unik adalah pertunjukan instlasi unik dari Prancis yang menghadirkan seniman kontemporer, koki, dan desainer dari berbagai generasi dan negara. Mereka menggunakan bahan organik untuk membuat karya-karyanya. "Pertunjukan instalasi unik dari Prancis ini berjudul `Deguste` yang mempertemukan makanan dan seni. Dalam pameran ini pengunjung akan menjadi subyek pertunjukan sebab mereka dapat mecicipi langsung makanannya," kata Humas Pusat Kebudayaan Perancis di Jakarta, Astri Onengan. Pertunjukan instalasi "Deguste" dijadwalkan juga menjadi salah satu acara pembuka perhelatan ASI 2007 yang kali ini melibatkan 200 seniman dari Prancis, Spanyol, Jerman, Singapura, Argentina, Mesir, Korea, India, Selandia Baru, Belgia, dan tuan rumah Indonesia. Tema yang diangkat dalam festival kali ini adalah "To Join The Diversity" atau bergabung dalam keberagaman. "Festival ini diikuti berbagai negara dimana mereka mempunyai teknik yang berbeda, pencarian sumber-sumber estetika yang berbeda, dan temanya juga pasti akan sangat beragam," kata Humas Art Summit Indonesia 2007, Yusuf Susilo Hartono. ASI 2007 akan berlangsung sepanjang 1-30 November dengan menampilkan pertunjukan di tiga tempat berbeda, yakni Gedung Kesenian Jakarta, Taman Ismail Marzuki, dan Goethe Institut. Pertunjukan seni kontemporer ini juga menghadirkan karya-karya baru dari kelompok tari "Diez y Diez Dansa" dari Spanyol dan koreografer tari asal Singapura Angelina Leong yang merancang sebuah pertunjukan khusus dan belum pernah ditampilkan dalam pentas festival internasional. Penyelenggaraan Art Summit Indonesia 2007 dilengkapi dengan seminar internasional. Seminar berlangsung selama dua hari di Jakarta dengan tema "Behind Cultural Industry" menampilkan pembicara kunci Goenawan Mohammad dan beberapa pembicara lain dari Indonesia, Mesir, Australia, Filipina, Jerman, dan Belanda. Art Summit Indonesia telah berlangsung sejak 1995 dan menampilkan karya-karya kontemporer dari berbagai negara peserta, seperti pertunjukan tari, musik, dan teater. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007