Jakarta (ANTARA News) - Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto meminta agar warga ibukota ikut serta mengatasi kemacetan di Jakarta dengan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan berpindah menggunakan transportasi umum. Berbicara di Balaikota Jakarta, Jumat, Wagub DKI meminta para pemilik kendaraan pribadi tidak hanya mengeluh atas kemacetan yang terjadi di Jakarta namun juga ikut membantu menyelesaikannya. "Bila ada masyarakat yang mengeluh karena kemacetan akibat jalur TransJakarta, mengapa ia tidak pindah menggunakan bus TransJakarta," katanya. Meski ada pilihan untuk berpindah dari penggunaan kendaraan pribadi ke kendaraan umum, Prijanto menyayangkan tidak banyak warga yang melakukan itu. Ketika disinggung banyaknya pesan pendek melalui telepon seluler kepada pihak Polda Metro Jaya dari warga yang mengeluhkan kemacetan, Prijanto menilai di sisi lain banyak pula warga yang akan terbantu bila proyek tersebut selesai. "Mungkin ada 1.000 orang yang mengeluh namun juga lebih banyak warga yang akan merasa terbantu bila transportasi umum itu selesai," paparnya. Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta memutuskan Jalur darurat di tiga koridor TransJakarta yang saat ini tengah dibangun difungsikan mulai Senin (22/10) untuk membantu mengurai kemacetan lalu lintas yang terjadi akibat pelaksanaan proyek pembangunan tiga koridor tersebut. Kendaraan pribadi dapat menggunakan sebagian jalur TransJakarta koridor VIII, IX dan X yang telah dilandaikan ujung jalur betonnya. "Jalur-jalur yang sudah selesai sebagian dapat difungsikan sementara untuk kendaraan reguler sehingga tidak memperkecil ruas yang ada," kata Gubernur DKI Fauzi Bowo. Agar berjalan dengan lancar, masih menurut Fauzi, maka Dinas Perhubungan akan menempatkan sejumlah petugas untuk mengatur pergerakan kendaraan pribadi dan reguler melewati jalur tersebut. Koridor VIII (Harmoni-Lebak Bulus) memiliki panjang lintasan 27 kilometer, dari jumlah itu 40 persen di antaranya jalur darurat sudah bisa digunakan. Untuk koridor IX (Pinang Ranti-Pluit) memiliki panjang lintasan 37 kilometer dan 60 persen siap untuk digunakan sebagai jalur darurat dan koriodor X (Cililitan-Tanjung Priok) dengan panjang lintasan 22 kilometer siap digunakan 78 persen untuk jalur darurat. Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Whisnu Subagyo menyatakan pekerjaan pembangunan jalur tiga koridor baru TransJakarta akan selesai pada 15 Desember 2007.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007